astakom, Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk bermimpi besar dan berani mengambil ruang dalam pembangunan ekonomi dan perdagangan nasional.
“Perempuan Indonesia harus berani bermimpi besar. Saya pastikan, negara hadir untuk mendukung setiap langkah perempuan dalam berkarya. Oleh karena itu, teruslah belajar, bangun jejaring, dan dorong produk-produk unggulan kalian untuk menembus pasar yang baru,” ungkap Roro, di Jakarta, Sabtu (24/5).
Baca juga
Dalam diskusi panel CNBC Indonesia Top Women Fest 2025 yang mengusung tema “Perempuan Penggerak Ekonomi”, Roro menegaskan,
perempuan Indonesia memiliki kapasitas, kecerdasan, dan kekuatan menjadi agen perubahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan perdagangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Roro menambahkan, Kementerian Perdagangan berkomitmen mendorong partisipasi aktif perempuan dalam perdagangan melalui program strategis.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perempuan menyumbang sekitar 38,3 persen dari total tenaga kerja Indonesia pada 2023, dengan mayoritas berkiprah di sektor informal, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pertanian.
”Dengan data tersebut, perempuan bukan hanya konsumen aktif, tetapi juga produsen, inovator, dan pempimpin usaha terutama di sektor UMKM dan ekonomi kreatif,” imbuh Roro.
Perempuan juga berperan sebagai motor penggerak ekonomi dan perdagangan di berbagai daerah, mulai dari kewirausahaan berbasis rumah tangga, pertanian keluarga, hingga industri kreatif dan digital.
Meski kontribusinya signifikan, partisipasi perempuan dalam sektor formal dan posisi kepemimpinan masih perlu terus ditingkatkan agar peran penting mereka semakin tercermin dalam indikator ekonomi nasional,” urai Wamendag Roro.
Pada kesempatan ini, Roro juga mengutarakan, pemerintah menyadari sebesar 64,5 persen UMKM Indonesia dimiliki oleh perempuan.
”Oleh karenanya, penting bagi pemerintah untuk mendukung UMKM agar semakin berdaya sehingga para perempuan yang berperan aktif di dalam pengembangan UMKM tersebut juga ikut merasakan dampak positifnya,” ujar Roro.
Meski demikian, Roro juga menekankan masih terdapat tantangan yang dihadapi perempuan, seperti keterbatasan akses terhadap pelatihan, pembiayaan, dan pasar.
”Kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk menjawab tantangan tersebut dan memastikan perempuan mendapatkan kesempatan yang setara dalam mengembangkan potensi ekonominya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wamendag Roro menjelaskan, salah satu bentuk dukungan konkret yang dilakukan Kementerian Perdagangan adalah melalui pelatihan UMKM.
Kemendag memiliki Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) di Jakarta. Lembaga ini secara aktif memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM,” pungkasnya.
Diskusi panel yang diikuti 100 peserta ini turut diisi panelis perempuan inspiratif lainnya, yaitu Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamenduk bangga) Isyana Bagoes Oka.