Selasa, 22 Jul 2025
Selasa, 22 Juli 2025

Staf Kedubes Israel Tewas di AS, Propaganda atau Terorisme?

astakom, Washington. DC – Kasus penembakan mengerikan yang merenggut nyawa dua staf Kedutaan Besar Israel di Museum Yahudi Washington DC mengguncang ibu kota Amerika Serikat.

Tersangka Elias Rodriguez (30), warga Chicago, resmi didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama, pembunuhan terhadap pejabat asing, serta dakwaan penggunaan senjata api dalam tindak kekerasan.

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu malam (21/5) di luar Museum Yahudi yang terletak dekat kantor FBI DC.

Dua korban, Yaron Lischinsky dan Sarah Lynn Milgrim, yang disebut sebagai pasangan muda yang hendak bertunangan, ditembak secara brutal saat keluar dari acara di museum.

Dilansir dari Cbsnews.com, menurut keterangan Jaksa AS untuk Distrik Columbia, Jeanine Pirro, kejadian ini diduga kuat sebagai kejahatan kebencian dan aksi terorisme.

“Ini adalah kejahatan yang mengerikan, dan kejahatan ini tidak akan ditoleransi oleh saya dan kantor saya.” ujar Pirro dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Jumat (23/5).

Rodriguez kini ditahan dan menghadapi kemungkinan hukuman mati atau penjara seumur hidup, dengan sidang pendahuluan dijadwalkan pada 18 Juni.

Saat ditahan, tersangka Rodriguez melakukan penembakannya demi Gaza dan menyebutkan bahwa penembakan ini tanpa menggunakan senjata.

“Saya melakukannya untuk Palestina, saya melakukannya untuk Gaza, saya tidak bersenjata,” ujar Rodriguez.

Kepala Polisi Metropolitan DC, Pamela A. Smith, menjelaskan bahwa tersangka terlihat mondar-mandir sebelum akhirnya mendekati sekelompok orang dan mulai menembak.

Dokumen dakwaan mengungkap, setelah korban jatuh, Rodriguez mendekat dan kembali menembak secara brutal, bahkan sempat mengisi ulang senjata dan menembak lagi ke arah Milgrim.

Milgrim dinyatakan meninggal di rumah sakit pukul 21.35, sedangkan Lischinsky meninggal di tempat pukul 21.14. Sebanyak 21 peluru 9 mm ditemukan, bersama magasin senjata dan pistol yang dibeli secara legal oleh Rodriguez di Illinois pada 6 Maret 2020.

Menurut Asisten Direktur FBI di Washington, Steven Jensen, Rodriguez tiba di Washington DC pada 20 Mei untuk menghadiri konferensi kerja.

Ia terbang dari Chicago O’Hare membawa pistol yang dilaporkan secara sah dalam bagasi terdaftar.

Motivasi dan cara Rodriguez mengetahui acara di museum masih dalam penyelidikan, namun ia mengaku telah membeli tiket acara tersebut tiga jam sebelum penembakan terjadi.

Saksi mata, Katie Kalisher, menyatakan sempat berbincang dengan pelaku yang kemudian berkata, “Saya melakukannya. Saya melakukannya untuk Gaza,” lalu berteriak, “Bebaskan Palestina.”

Rubrik Sama :

Iran Laporkan Israel ke PBB, Sebut Serangan Targetkan Perempuan dan Anak

Misi Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melayangkan laporan resmi kepada Dewan Keamanan PBB terkait dugaan kejahatan yang dilakukan oleh Israel selama agresi militer ke wilayah Republik Islam Iran pada bulan Juni lalu.

Indonesia Masih Punya Peluang Negosiasi Tarif Impor dengan AS

Penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen dipandang sebagai langkah maju yang signifikan. Namun peluang Indonesia untuk menekan tarif tersebut lebih rendah lagi masih terbuka lebar.

Arab Saudi Berduka, “Sleeping Prince” Meninggal usai Koma 20 Tahun

astakom, Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, yang dikenal sebagai "Pangeran Tidur", meninggal dunia setelah koma selama lebih dari dua dekade...

Indonesia Kutuk Serangan Israel di Sweida, Serukan Gencatan Senjata Permanen di Suriah

Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi keamanan di Sweida, Suriah, yang telah menyebabkan jatuhnya banyak korban sipil.
Cover Majalah

Update