astakom, Bogor – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) telah resmi meluncurkan benih padi varietas unggul baru (VUB) hasil riset IPB University di Kampus Dramaga, Bogor, pada Rabu (14/5).
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyampaikan, bahwa tiga varietas benih padi yang diluncurkan hari ini, yakni IPB 13S, IPB 14S, dan IPB 15S tidak hanya unggul dari kuantitas hasil panen, tetapi juga kualitas rasanya yang lebih pulen.
Baca juga
Hasil riset IPB menunjukkan, bahwa potensi hasil panen jika menggunakan ketiga varietas baru tersebut bisa mencapai 11,6 hingga 12 ton per hektar, angka ini terpaut cukup jauh di atas rata-rata nasional.
“Bibit padi dengan veritas IPB 13S, 14S, dan 15S yang selain rasanya lebih enak, tapi juga produktivitas per hektarnya, profitasnya tinggi, 11,6 sampai dengan 12 ton per hektar, ini kan luar biasa ya,” ujar Sudaryono dalam siaran pers, seperti dikutip astakom.com, Kamis (15/5).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Mas Dar ini menyebut bahwa peluncuran benih varietas baru tersebut sebagai tonggak penting dalam upaya modernisasi dan intensifikasi pertanian nasional.
Selain itu, peluncuran ini juga tindaklanjut atas kunjungannya bersama Rektor IPB University, Prof. Arif Satria di Wageningen University and Research (WUR) Belanda beberapa waktu lalu, dalam memperkuat kolaborasi riset dan teknologi pertanian nasional.
“Dengan benih yang baik saja, kita bisa meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan. Ini bagian dari upaya intensifikasi pertanian yang modern dan berbasis riset,” kata Sudaryono.
Sementara itu, Rektor IPB University Arif Satria yang turut meluncurkan benih paten tersebut mengatakan, bahwa kampus yang dipimpinnya itu akan terus mengembangkan varietas padi untuk berbagai jenis lahan, termasuk sawah, lahan kering (padi gogo), dan lahan pasang surut.
IPB bahkan telah merilis varietas IPB 9G, yang merupakan benih khusus untuk ditanam di lahan gogo yang juga bisa diterapkan di sawah, dan tentunya bisa menghasilkan panen yang maksimal.
“Kemudian kita kita juga ada varietas lahan pasang surut. Jadi kalau Pak Wamentan mencari benih untuk lahan tersebut, kita juga sudah ada, varietas untuk lahan tahan naungan juga sudah ada,” ujarnya.
“Dan harapannya dengan potensi ini, IPB bisa memperbanyak dan memasarkan sehingga bisa dinikmati oleh publik dan oleh masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Usai acara peluncuran benih, Wamentan Sudaryono bersama Rektor IPB turut meninjau sejumlah fasilitas inovasi pertanian IPB, termasuk Greenhouse Smart IPB, pabrik pakan ternak, dan pusat teknologi pertanian.