astakom, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar bagi-bagi makanan. Di baliknya, ada peran besar Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penggerak utama agar gizi anak-anak Indonesia benar-benar terpenuhi.
Hal ini ditegaskan Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, dalam acara sosialisasi kebijakan dan pedoman MBG yang digelar di Jakarta Selatan, Selasa (13/5).
Baca juga
“BGN menjadi tulang punggung dalam program pemenuhan gizi nasional melalui program MBG. Agenda ini merupakan wujud kehadiran negara untuk penciptaan generasi emas 2045,” kata Tigor, seperti sikutip astakom.com, Rabu (14/5).
Sosialisasi ini bertujuan menyamakan pemahaman seluruh pihak yang terlibat, mulai dari Kepala SPPG, ahli gizi, akuntan, hingga mitra dapur di berbagai wilayah. Mereka dibekali tujuh sesi penting, termasuk soal pedoman distribusi, gizi seimbang, verifikasi pendaftaran, dan manajemen risiko.
Tigor menegaskan bahwa MBG bukan program sembarangan. Perlu sistem yang rapi, SDM yang kompeten, serta dapur-dapur SPPG yang memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan. Semua akan didorong untuk tersertifikasi.
“Lewat sosialisasi ini, BGN berkomitmen untuk menyempurnakan kekurangan dalam praktik MBG yang telah berjalan. Ke depan, BGN berupaya untuk memperkuat kapasitas SPPG,” tambahnya.
Acara ini juga dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Ermia Sofiyessi, Sitti Aida Adha Taridala, Frans Hero Kansi, hingga para pakar gizi dan susu BGN.
Sebelum menutup acara, Tigor memberi semangat kepada semua peserta. “Saya harap seluruh undangan yang hadir pada hari ini, terutama SPPI dari seluruh wilayah Jakarta dapat mengikuti kegiatan sosialisasi dengan maksimal,” tutupnya.