Astakom, Tanjung Jabung Timur – Program Brigade Pangan (BP) yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan), berhasil meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
Kisah keberhasilan itu diungkapkan Ketua Brigade Awalludin Fajar (31), pemuda asal Desa Simpang Datuk, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Baca juga
”Berdasarkan analisis musim tanam terakhir, anggota Brigade kami yang terlibat dalam budidaya bisa menghasilkan rata-rata Rp20 juta per bulan,” kata Awalludin, seperti dikutip astakom.com dari rilis Kementan, Selasa (13/5).
Awalludin mengungkapkan, sebagai Ketua Brigade Simpang Datuk 3, ia memimpin 15 anggota yang secara kolektif mengelola lahan seluas 205,09 hektare.
Dengan sistem kerja berbasis kelompok dan dukungan dari Kementan, mereka berhasil membuktikan bahwa bertani bisa menjadi profesi yang menjanjikan secara ekonomi.
Menurut Awaludin, pendapatan itu tak hanya diperoleh dari budidaya, namun juga diperoleh melalui peran sebagai operator alat mesin pertanian (alsintan) seperti combine harvester.
”Dalam waktu 20 hari masa panen, operator dapat meraup penghasilan hingga Rp20 juta, sementara helper memperoleh sekitar Rp6 juta,” jelas Awalludin.
Ia menambahkan, Brigade Pangan di Simpang Datuk juga mencatat peningkatan produktivitas yang signifikan.
Jika sebelumnya hasil panen hanya berkisar 3,2–4 ton per hektare, kini meningkat menjadi 5–6 ton per hektare berkat pendampingan teknis, pola tanam yang lebih efisien, dan dukungan alat pertanian modern.
Kementan, sambung Awalludin, telah menyalurkan berbagai bantuan alsintan kepada Brigade ini, mulai dari combine harvester, traktor roda empat dan dua, pompa air, hingga rotavator, yang semuanya mendorong efisiensi kerja dan peningkatan hasil panen.
Modernisasi pertanian yang digagas melalui program Brigade Pangan turut mengubah persepsi generasi muda terhadap profesi petani. Kini, bertani dipandang sebagai usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan.
”Apalagi, harga gabah juga semakin stabil. Bulog membeli dengan harga sesuai HET, yaitu Rp6.500 per kilogram, jadi pendapatan kami lebih terjamin,” tegas Awalludin.
Keberhasilan Awalludin dan rekan-rekannya mencerminkan efektivitas program Brigade Pangan sebagai bagian dari strategi akselerasi swasembada pangan nasional.
”Sekaligus upaya konkret dalam meregenerasi petani di tengah tantangan perubahan iklim dan ketahanan pangan global,” tutupnya.