astakom, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (15/5) mendatang.
Ini bukan kunjungan biasa, melainkan lawatan luar negeri pertama Albanese setelah kembali terpilih dan dilantik sebagai PM Australia pada hari ini, Selasa (13/5) Waktu Indonesia Barat.
Baca juga
Pilihan Albanese untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang ia kunjungi menandakan betapa strategisnya posisi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo.
“Rencananya, upacara kenegaraan untuk menyambut kunjungan PM Albanese, Kamis (15/5),” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, dikutip astakom.com, Selasa (13/5).
Kunjungan ini berawal dari percakapan telepon antara Presiden Prabowo dan Albanese pada 4 Mei lalu. Saat itu, Prabowo menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Albanese sebagai PM Australia, yang langsung dibalas dengan ajakan untuk bertemu di Jakarta.
Komunikasi hangat ini langsung ditindaklanjuti secara resmi. Bahkan, Duta Besar Australia untuk Indonesia Roderick Bruce Brazier secara khusus menemui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya di Jakarta pada Senin (12/5) kemarin untuk membahas detail kunjungan.
”Dalam kesempatan tersebut, kami berkoordinasi untuk rencana kunjungan Yang Mulia Anthony Albanese ke Indonesia 15 Mei 2025,” demikian tertulis dalam unggahan di akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet.
Agenda pertemuan antara kedua pemimpin akan membahas berbagai isu penting, termasuk peningkatan kerja sama bilateral di sektor pertahanan, perdagangan, pendidikan, dan stabilitas kawasan.
Kunjungan ini diharapkan menghasilkan kesepakatan konkret yang berdampak langsung pada masyarakat kedua negara.
Perlu diketahui, bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia memang dikenal cukup dekat. Bahkan era Prabowo, arah hubungan diplomatik kedua negara semakin strategis dan tegas.
Ketika masih menjabat Menteri Pertahanan, dan Prabowo sudah berstatus sebagai Presiden terpilih sempat mengunjungi Australia pada Agustus 2024, untuk merancang kerja sama pertahanan baru yang menjamin stabilitas di Asia Pasifik.
Latihan militer bersama pun menjadi lebih intens, sejalan dengan arah kebijakan luar negeri Prabowo yang mengedepankan kekuatan pertahanan regional tanpa kehilangan sentuhan diplomasi.
Kunjungan perdana PM Australia ke Indonesia, bahkan sehari setelah pelantikan ini, menunjukkan betapa kuatnya posisi Indonesia di mata dunia, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
Tak hanya disegani sebagai tokoh pertahanan, kini Prabowo juga mulai dipandang sebagai juru damai dan pemersatu kawasan.
Dengan gaya kepemimpinan tegas namun terbuka, Presiden Prabowo berhasil menciptakan aura diplomasi yang seimbang antara kepentingan nasional dan peran global.