astakom, Padang – Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor satu kontainer produk tuna beku atau frozen yellow fin tuna loin, ke Uni Emirat Arab (UEA), Jumat, (9/2).
Mengutip rilis Kemendag, pelepasan ekspor senilai USD 90 ribu atau setara Rp1,87 miliar ini digelar di PT Dempo Andalas Samudera, Padang, Sumatera Barat.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Pada kesempatan tersebut, Budi Santoso mengatakan, para pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dapat memanfaatkan berbagai kerja sama perdagangan yang telah dijalin Indonesia dengan negara-negara mitra.
”Contohnya, ekspor ke UEA dapat dilakukan dengan memanfaatkan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif kedua negara (Indonesia-United Arab Emirates CEPA),” ujar Budi seperti dikutip astakom.com.
Skema ini, lanjut Budi, memungkinkan UEA untuk menurunkan dan menghapus tarif bea masuk sekitar 94 persen dari total pos tarif, sehingga membuka akses pasar bagi Indonesia.
“Kita sudah punya perjanjian dagang dengan UEA, maka perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya,” tegas Budi.
Selain itu, menurut Budi, Indonesia dan Tunisia juga akan menandatangani CEPA pada Juni mendatang.
”Indonesia kini sedang mengejar penyelesaian perundingan CEPA dengan Uni Eropa untuk membuka potensi pasar yang besar sekali ke sana,” kata Budi dalam sambutannya.
Mendag Budi menambahkan, dalam strategi ekspor, Kementerian Perdagangan telah melaksanakan pembukaan pasar baru ke pasar-pasar nontradisional, atau pasar yang potensinya belum terjamah.
Inisiatif untuk membuka pasar ekspor baru saat ini semakin relevan, salah satunya karena dinamika perang dagang dan hambatan perdagangan yang diterapkan secara unilateral.
Ia berharap, ekspor ke negara mitra yang telah memiliki perjanjian akan menjadi daya tarik.
”Dengan bertambahnya jumlah kerja sama perdagangan dengan negara mitranya, hal tersebut diharapkan memberikan motivasi bagi para eksportir untuk meningkatkan ekspornya,” pungkas Budi Santoso.