astakom, Jakarta – Sosial media kembali diramaikan oleh video viral seorang pria berseragam militer Rusia yang mengaku sebagai eks prajurit TNI Angkatan Laut (AL).
Mantan anggota marinir Indonesia bernama Serda Satria Arta Kumbara itu, kini menuai sorotan publik usai muncul di platform TikTok mengenakan seragam khas Rusia dan menyertakan foto lamanya saat masih mengenakan baret ungu kebanggaan pasukan Marinir.
Baca juga
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana, membenarkan identitas pria dalam video.
Namun, ia menegaskan bahwa Serda Satria sudah bukan lagi bagian dari TNI AL sejak dua tahun lalu.
“Yang bersangkutan adalah mantan prajurit dari Inspektorat Korps Marinir. Ia desersi pada 13 Juni 2022,” ujar Laksma Made Wira dalam pernyataan resminya kepada wartawan di Jakarta seperti yang dikutip astakom.com, Sabtu (10/5).
Diketahui, Satria terakhir berdinas di Inspektorat Korps Marinir (Itkormar), Cilandak, Jakarta Selatan.
Berdasarkan data dari Pengadilan Militer, ia sempat menghilang tanpa izin selama lebih dari 30 hari berturut-turut, yang tergolong sebagai tindakan desersi.
“Serda Satria desersi terhitung mulai tanggal 13 Juni 2022 sampai sekarang,” jelas Laksma Made Wira.
Akibat tindakan desersi tersebut, Satria dijatuhi hukuman satu tahun penjara dalam sidang in absentia di Pengadilan Militer II-8 Jakarta.
Dalam putusan itu, status militernya dicabut secara resmi, sehingga secara hukum ia tidak lagi memiliki kaitan dengan TNI AL.
Belum diketahui secara pasti apakah pria tersebut telah resmi berpindah kewarganegaraan atau telah diakui secara legal sebagai bagian dari militer Rusia.
Meski begitu, kemunculannya dalam seragam militer asing menimbulkan sejumlah pertanyaan besar, termasuk soal legalitas dan dampak hukum internasional yang mungkin timbul.
Para pakar hukum militer menyoroti potensi pelanggaran jika benar keterlibatan Serda Satria dalam militer Rusia dilakukan secara formal.
Hal ini juga menyangkut isu kewarganegaraan ganda serta etika seorang mantan prajurit yang bergabung dengan angkatan bersenjata negara lain, terlebih di tengah tensi geopolitik global yang sedang memanas.