astakom, Karawang – Musim panen raya awal 2025 membawa berkah berlimpah bagi petani di Karawang dan sekitarnya. Namun, lonjakan hasil panen ini membuat gudang-gudang milik Perum Bulog Karawang hampir tak lagi mampu menampung.
Pemimpin Cabang Bulog Karawang, Umar Said menyampaikan, bahwa pihaknya langsung bergerak cepat, dengan menyewa gudang tambahan. Hal itu agar serapan hasil panen dapat terus berjalan.
“Guna mendukung penyerapan hasil panen petani terus berjalan,… kami telah menyewa gudang dengan kapasitas tambahan sebesar 50.000 ton setara beras,” ujar Umar dalam siaran pers yang dikutip astakom.com, Kamis (8/5).
Saat ini, Bulog Karawang sedang gencar menyerap gabah dan beras dari petani di wilayah Karawang, Kabupaten Bekasi, hingga Kota Bekasi. Langkah ini diambil agar harga di tingkat petani tetap stabil, sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Hingga awal Mei 2025, Bulog telah menyerap 77.000 ton gabah, setara 130 persen dari target awal sebesar 57.300 ton. Untuk serapan beras, jumlahnya telah mencapai 23.200 ton atau 84 persen dari target 27.500 ton.
Secara keseluruhan, realisasi serapan gabah dan beras mencapai 87 persen dari target tahunan.
Dengan volume serapan yang rata-rata mencapai 2.000 ton per hari, stok beras di gudang Bulog Karawang kini sudah menyentuh angka 120.000 ton. Penambahan gudang pun menjadi langkah yang tak bisa ditunda.
Umar menambahkan, penyerapan gabah ini juga bertujuan agar petani bisa menjual hasil panennya sesuai dengan HPP yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram Gabah Kering Panen (GKP).
“Penambahan gudang ini bukan sekadar soal logistik, tapi bukti nyata komitmen Bulog dalam mendukung kesejahteraan petani,” tegas Umar.
“Kami berkomitmen mendukung kesejahteraan petani melalui serapan gabah dan beras yang terus akan kami optimalkan selama masih ada panen,” pungkasnya.