Selasa, 24 Jun 2025
Selasa, 24 Juni 2025

Awalnya Mitra Dagang, Kini Kanada Mau Dicaplok Trump

astakom.com, Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan pernyataan kontroversial terkait Kanada, pada suatu wawancaranya bersama program Meet the Press NBC yang tayang pada Minggu (4/5) kemarin.

Dilansir dari usatoday.com, Trump menyatakan bahwa dirinya masih ingin menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 Amerika Serikat, namun menganggap penggunaan kekuatan militer untuk tujuan tersebut sebagai sesuatu yang sangat tidak mungkin.

“Saya rasa kita tidak akan pernah sampai pada titik itu, sesuatu bisa saja terjadi dengan Greenland. Sejujurnya, kita membutuhkan itu untuk keamanan nasional dan internasional,” ucap Trump kepada Kristen Welker dari NBC seperti yang dikutip astakom.com, Senin (5/5).

Pernyataan Trump ini mengulang kembali keinginan lamanya untuk mengakuisisi wilayah Kanada, sama seperti ambisinya terhadap Greenland, wilayah milik Denmark, yang sebelumnya pernah ia nyatakan tertarik untuk dibeli atas nama kepentingan nasional.

Ketegangan antara Kanada dan AS semakin meningkat sejak Trump menerapkan kebijakan tarif tinggi terhadap negara tersebut, termasuk tarif 25 persen untuk impor dari Kanada dan Meksiko, yang diklaimnya terkait dengan perdagangan narkoba dan distribusi fentanil.

Ketika makan malam dengan mantan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada akhir November di Florida, Trump kembali menyuarakan idenya agar Kanada menyerahkan kedaulatannya.

Ia bahkan menyindir Trudeau dengan menyebutnya sebagai Gubernur Negara Bagian Kanada yang Hebat melalui media sosial.

Trudeau, yang kemudian mengundurkan diri pada Januari 2025 akibat tekanan politik dan penurunan elektabilitas, digantikan oleh Mark Carney, Perdana Menteri baru dari Partai Liberal, yang meraih kemenangan dalam pemilu 28 April lalu.

Dalam pidato kemenangannya, Carney menegaskan penolakan tegas terhadap upaya aneksasi AS.

“Seperti yang telah saya ingatkan selama berbulan-bulan, Amerika menginginkan tanah, sumber daya, air, dan negara kita. Namun, ini bukan ancaman kosong. Presiden Trump berusaha menghancurkan kita agar Amerika dapat memiliki kita. Itu tidak akan pernah terjadi,” ujar Carney dalam pidatonya.

Carney dijadwalkan akan bertemu dengan Trump di Gedung Putih pada 6 Mei. Menanggapi pertemuan mendatang, Trump menyebut Carney sebagai orang yang baik dan menyampaikan bahwa mereka telah berbicara melalui telepon pasca pemilu.

“Ia menelepon saya dan saya mengucapkan selamat kepadanya. Kemenangannya sangat tipis. Anda tahu, tidak ada mayoritas atau apa pun, jadi saya kira itu akan membuat segalanya sedikit sulit. Namun, ia tetap menang.” ucap Trump.

Trump mengisyaratkan akan kembali menyampaikan gagasannya soal aneksasi Kanada saat pertemuan itu berlangsung.

“Ketika saya melihat ke bawah tanpa garis buatan yang digambar dengan penggaris bertahun-tahun yang lalu itu hanyalah garis buatan, yang membentang lurus, betapa indahnya negara ini. Pasti luar biasa,” katanya.

Meski mengklaim bahwa AS tidak membutuhkan Kanada secara ekonomi, data Kantor Perwakilan Dagang AS menunjukkan bahwa Kanada merupakan mitra dagang utama, dengan ekspor AS ke Kanada mencapai $349,4 miliar dan impor dari Kanada $412,7 miliar pada 2024.

Rubrik Sama :

Bank Dunia Puji Perekonomian RI Tetap Tangguh Meski Dilanda Tantangan Global

Bank Dunia atau World Bank memuji kinerja perekonomian Indonesia, yang dinilai mencerminkan fundamental yang kuat dan respon kebijakan ekonomi yang tepat sasaran.

Trump Mendadak Umumkan Gencatan Senjata Pasca Pangkalan Militer AS Digempur Iran

astakom, Jakarta- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa Israel dan Iran telah menyetujui gencatan senjata total selama 24 jam, dimulai pada tengah malam...

Ancaman Penutupan Selat Hormuz Guncang Pasar Kripto

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali menjadi momok bagi pasar global, khususnya pasar derivatif seperti aset kripto (cryptocurrency).

Hadang Pergerakan AS di Selat Hormuz, Iran Blokade Jalur Minyak Internasional

Parlemen Iran secara resmi menyatakan dukungan atas usulan penutupan Selat Hormuz untuk seluruh pelayaran internasional, menyusul serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6).
Cover Majalah

Update