Sabtu, 3 Mei 2025
Sabtu, 3 Mei 2025

Hardiknas 2025, Terobosan Pemerintah dalam Reformasi Pendidikan Patut Diapresiasi

astakom, Jakarta – Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi, Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama Kementerian Agama (Kemenag), Syafi’i menyampaikan apresiasi terhadap berbagai terobosan pemerintah dalam sektor pendidikan.

Meskipun tantangan seperti korupsi masih membayangi, tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintah telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong akses, kualitas, dan relevansi pendidikan di Indonesia.

“Kita patut memberi apresiasi atas langkah-langkah positif yang telah dilakukan pemerintah, terutama dalam penguatan pendidikan karakter, perluasan akses pendidikan, dan pembaruan kurikulum,” kata Syafi’i dalam keterangannya yang dikutip astakom.com di Jakarta, Jumat (2/5).

Syafi’i lantas menyoroti sejumlah program yang dinilai berhasil memperluas jangkauan pendidikan bagi masyarakat luas, seperti digitalisasi sekolah, BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dan afirmasi pendidikan untuk daerah tertinggal.

Selain itu, ia juga menggarisbawahi pentingnya upaya pemerintah dalam menyelaraskan kurikulum dengan nilai-nilai moral dan spiritual.

“Kurikulum Merdeka adalah langkah maju, namun harus disempurnakan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam konteks inilah Kurikulum Cinta yang digagas Menteri Agama menjadi relevan sebagai pelengkap,” ujarnya.

Syafi’i pun menyambut baik kolaborasi antara Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dalam membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak dan cinta tanah air.

“Kita tidak boleh hanya fokus pada aspek teknis dan administratif pendidikan. Kita juga perlu membentuk manusia Indonesia yang berjiwa welas asih dan menjunjung tinggi integritas,” jelasnya.

Memperingati Hardiknas 2025, Syafi’i mengajak masyarakat untuk tidak hanya mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara, tetapi juga melakukan refleksi terhadap nilai-nilai pendidikannya yang telah banyak dihidupkan kembali melalui kebijakan negara.

“Kalimat ‘Tut Wuri Handayani’ yang menjadi semboyan Kemendikbudristek adalah warisan luhur yang kini terus dihidupkan. Saatnya kita menjaga semangat itu agar pendidikan Indonesia benar-benar mencerdaskan dan memanusiakan,” tuturnya.

Syafi’i menegaskan bahwa pembangunan pendidikan bukan hanya menjadi tugas pemerintah, melainkan juga tanggung jawab seluruh elemen bangsa.

Rubrik Sama :

Grup 2 Kopassus Gelar Kejuaraan Menembak IPSC Level II 2025

astakom, Sukoharjo - Lomba menembak tingkat nasional Danjen Kopassus Shooting Championship 2025 digelar di Lapangan Tembak Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo,...

Pendidikan Vokasi dan Green Jobs Jadi Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi Baru

Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu beradaptasi di era ekonomi hijau. Hal ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, dengan berbekal pada bonus demografi.

QRIS Sudah Menang di Hati Rakyat, Visa-Mastercard Silahkan Coba!

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno merespons kritik Amerika Serikat terhadap sistem pembayaran digital Indonesia, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang dinilai menghambat akses perusahaan asing seperti Visa dan Mastercard.

Hadirkan Saung Angklung Udjo, Paviliun Indonesia Banjir Pengunjung

astakom, Jakarta - Paviliun Idonesia menghadirkan Saung Angklung Udjo di World Expo 2025 Osaka, Jepang, Sabtu (26/4). Direktur Paviliun Indonesia Didik Darmanto menjelaskan bahwa angklung...

Update