Minggu, 21 Sep 2025
Minggu, 21 September 2025

KSAL Akui Indonesia Belum Miliki Sensor Bawah Laut

astakom.com, Jakarta – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan bahwa Indonesia hingga saat ini belum memiliki sistem sensor keamanan bawah laut.

Dilansir dari antaranews.com, pengadaan alat tersebut pun baru diajukan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI pada hari Senin (28/4).

“Jadi harusnya ada fixed sonar yang dipasang di bawah laut, tapi kita belum memiliki,” kata Laksamana Ali saat rapat bersama Komisi I DPR RI seperti yang dikutip astakom.com, Senin (28/4).

Ali menilai, ketiadaan sensor bawah laut menjadi kelemahan utama dalam mendeteksi keberadaan kapal selam asing yang melintas di wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Tanpa sistem tersebut, aktivitas kapal selam asing tidak bisa termonitor dengan efektif.

Saat ini, TNI AL tengah mengembangkan Sistem Pusat Komando Pengendalian (Sispuskodal) tahap pertama untuk memperkuat konsep pemantauan keamanan laut nasional secara komprehensif, berkelanjutan, adaptif, responsif, dan inklusif.

“Dari Sispuskodal itu, pengawasan jarak jauh mencapai 50 persen dan pengawasan pesisir serta perairan teritorial sudah mencapai 30 persen. Namun, pengawasan bawah laut masih 0 persen,” ungkapnya.

Dalam pengembangan sistem tersebut, TNI AL bekerja sama dengan Singapura yang telah memiliki Information Fusion Center (IFC) berteknologi tinggi.

Indonesia juga telah menempatkan International Liaison Officer (ILO) di IFC untuk mendukung pertukaran informasi terkait kegiatan ilegal di kawasan.

“Dan kita menempatkan ILO di sana, untuk ikut mengamati dan memberikan data-data apabila ada anomali kegiatan ilegal di kawasan,” lanjutnya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Elita Budiati mengaku prihatin atas kondisi tersebut. Ia menyoroti pentingnya investasi dalam teknologi sensor bawah laut, mengingat Indonesia memiliki perairan yang mencakup 65 persen dari total wilayah NKRI.

“Katanya alasannya alatnya itu sangat mahal. Semahal apapun kalau itu penting, apalagi ikut menjaga kedaulatan laut kita, itu wajib Pak,” tegas Elita kepada KSAL.

Elita menekankan bahwa ancaman di bawah laut sangat serius dan Indonesia harus segera meningkatkan kemampuan pertahanannya di bidang tersebut untuk menjaga kedaulatan nasional.

Feed Update

Kemenko Pangan Optimistis Swasembada Beras Tercapai Tahun Ini

astakom.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) optimistis target swasembada beras dapat tercapai pada tahun ini. Langkah ini dinilai menjadi...

Perkuat Ketahanan Pangan, Bappenas Gandeng Akademis dan Swasta Kembangkan Sapi...

astskom.com, Jakarta – Kementerian PPN/Bappenas menggandeng PT Moosa Genetika Farmindo dan IPB University dalam penguatan potensi pengembangan Sapi Merah Putih. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy...

Bakamla RI Terima Courtesy Call Komandan Maritime Border Command Australia

astakom.com, Jakarta - Bakamla RI yang diwakili oleh Sekretaris Utama (Sestama) Bakamla RI Laksda TNI Samuel Kowaas, menerima Courtesy Call atau kunjungan kehormatan Rear...

Panglima TNI Tunjuk Brigjen Freddy Ardianzah Jadi Kapuspen TNI

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto resmi menunjuk Brigjen (Marinir) Freddy Ardianzah sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI pada hari Rabu, (20/8).

Viral

Videos