astakom, Jakarta – Pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pembinaan olahraga nasional menempati salah satu posisi strategis dalam agenda pembangunan bangsa.
Dengan visi mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan berdaya saing global, sektor olahraga tidak lagi dipandang sekadar sebagai ajang prestasi semata, tetapi juga sebagai alat diplomasi internasional, penguatan karakter bangsa, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Baca juga
Sejak awal pemerintahannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya reformasi total dalam sistem pembinaan olahraga.
Beliau mendorong pendekatan yang lebih terintegrasi, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, lembaga pendidikan, dan dunia usaha.
Melalui program-program strategis, pemerintah berupaya membangun ekosistem olahraga yang berkelanjutan, mulai dari pengembangan atlet usia dini hingga pembinaan atlet elite nasional.
Langkah awal seperti yang dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menekankan, pengembangan sepak bola nasional tidak bisa lagi hanya bergantung pada performa di lapangan hijau.
Ketua Umum PSSi Erick Thohir meluncurkan program Garuda Academy untuk membentuk ekosistem sepak bola yang berkelanjutan melalui pendidikan manajemen olahraga kelas dunia.
“Tidak cukup mengembangkan sepak bola hanya di dalam lapangan,” kata Erick seperti dikutip astakom.com dari Antara, Jumat (18/4).
Program Garuda Academy dirancang sebagai wadah untuk menyiapkan generasi baru ahli sport management di Indonesia.
Menariknya, program ini tidak berdiri sendiri, tetapi FIFA dan AFC turut memberikan dukungan dalam penyusunan kurikulum serta pengembangannya.
“Melalui Garuda Academy, kami akan memberikan kesempatan kepada anak-anak muda dan para pegiat olahraga untuk bisa mendalami Sports Management melalui kurikulum yang didukung langsung oleh FIFA dan AFC,” ungkap Erick.
Selain menciptakan ekosistem olahraga yang berkelanjutan, salah satu fokus utama adalah revitalisasi pusat-pusat pelatihan olahraga, termasuk pengembangan fasilitas bertaraf internasional di berbagai daerah.
Selain itu, pemerintah memperkuat program talent scouting (pencarian bakat) berbasis data dan prestasi, bekerja sama dengan sekolah, akademi olahraga, dan komunitas lokal.
Pembinaan tidak hanya menargetkan cabang-cabang olahraga unggulan seperti bulu tangkis, sepak bola, atletik, dan pencak silat, tetapi juga memperluas perhatian kepada olahraga-olahraga baru yang memiliki potensi besar di tingkat dunia.
Kesejahterahan Atlet
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kesejahteraan atlet. Berbagai kebijakan dibuat untuk memastikan bahwa atlet nasional mendapatkan jaminan masa depan, baik melalui beasiswa pendidikan, program transisi karier pasca-olahraga, hingga dukungan kesehatan fisik dan mental.
Dalam hal pembinaan prestasi, pemerintah memperkuat kerja sama dengan pelatih-pelatih internasional, mengadopsi metode pelatihan terbaik, dan memperbanyak keikutsertaan atlet dalam kompetisi internasional untuk meningkatkan pengalaman bertanding.
Selain itu, dalam semangat membangun budaya olahraga, pemerintah mendorong program “Indonesia Bugar 2045”, yang bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam aktivitas olahraga sejak usia dini, guna menciptakan generasi yang sehat, tangguh, dan produktif.
Diplomasi olahraga pun menjadi bagian penting dalam strategi global Indonesia. Melalui penyelenggaraan event-event olahraga internasional dan aktif di forum-forum olahraga dunia, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo berupaya memperkuat posisi dan reputasinya di kancah global.
Meski berbagai tantangan seperti keterbatasan anggaran, disparitas infrastruktur antarwilayah, serta kebutuhan reformasi manajemen organisasi olahraga masih dihadapi, arah kebijakan yang diambil menunjukkan komitmen kuat untuk membangun pondasi olahraga nasional yang lebih kokoh, berkelanjutan, dan berprestasi.
Ke depan, keberhasilan pemerintahan Presiden Prabowo dalam bidang olahraga akan sangat ditentukan oleh konsistensi pelaksanaan kebijakan, partisipasi aktif seluruh elemen bangsa, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika dunia olahraga internasional yang terus berkembang. (RYS)
