Jumat, 1 Agu 2025
Jumat, 1 Agustus 2025

Berkat Prabowo, Indonesia Surplus Beras di Tengah Krisis Pangan Regional

astakom, Jakarta – Indonesia menunjukkan ketahanan pangannya di tengah krisis pangan yang melanda sejumlah negara tetangga.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini mencapai 3,18 juta ton.

“Ini tertinggi selama 23 tahun, bahkan bisa jadi itu selama (Indonesia) merdeka,” kata Amran dalam Rapat Koordinasi Nasional yang dihadiri 37 ribu penyuluh pertanian di Jakarta, Sabtu (26/4), yang dikutip astakom.com.

Pencapaian ini menjadi sorotan, mengingat kondisi yang kontras di kawasan regional, di mana sejumlah negara Asia tengah menghadapi tekanan harga pangan dan krisis pasokan.

“Di saat ini kita surplus (beras), di saat negara sahabat, negara tetangga Malaysia, Filipina, dan Jepang kesulitan pangan. Itu kebanggaan kita,” ujar Amran.

Menurut Amran, lonjakan stok beras nasional ini tidak lepas dari peningkatan produksi dalam negeri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada periode Januari hingga April 2025 meningkat 50–62 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Keberhasilan ini, lanjut Amran, adalah hasil dari sinergi lintas sektor, dengan peran besar dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan permasalahan pangan sebagai prioritas utama.

“Beliau (Presiden Prabowo) luar biasa, menerbitkan Inpres dan Perpres di saat kepemimpinan 100 hari. Ini mempermudah petani kita untuk mengakses sarana produksi, khususnya pupuk,” ujar Amran.

Presiden Prabowo telah mendorong percepatan produksi pangan melalui kebijakan strategis, termasuk penyederhanaan regulasi, percepatan distribusi pupuk, serta peningkatan alokasi subsidi pertanian.

Amran tidak lupa mengapresiasi peran aktif berbagai pihak, termasuk kepala dinas, penyuluh pertanian lapangan (PPL), TNI-Polri, serta BUMN seperti Bulog dan Pupuk Indonesia.

“Kerja keras bersama seluruh pemangku kepentingan pertanian nasional telah mewujudkan capaian ini,” katanya.

Dengan kondisi surplus beras dan lonjakan produksi, Indonesia kini berada pada posisi yang semakin strategis dalam peta ketahanan pangan regional.

Rubrik Sama :

Sri Mulyani Jelaskan Mekanisme Pinjaman Berbunga Rendah untuk KDMP

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menyiapkan mekanisme pendanaan untuk mendukung program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

Pertimbangan Presiden Prabowo Beri Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto

astakom, Jakarta - Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengungkap alasan Presiden Prabowo Subianto mengusulkan pemberian abolisi kepada Thomas Trikasih Lembong dan amnesti terhadap Sekjen...

Sri Mulyani dan Bahlil Tukar Data, Kejar Setoran Pajak Minerba

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia beserta jajaran di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (31/7).

Butuh Rp10.157 Triliun! Bahlil Beberkan Hilirisasi Emas hingga Migas Perkuat Ekonomi RI

Pemerintah menargetkan investasi jumbo untuk menggenjot hilirisasi sumber daya alam nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, hingga tahun 2040, Indonesia membutuhkan total investasi sekitar USD618 miliar atau setara Rp10.157 triliun.
Cover Majalah

Update