Jumat, 1 Agu 2025
Jumat, 1 Agustus 2025

Menteri Brian: Ekosistem Riset Kampus Harus Kuat

astakom, Tanjungpinang – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menegaskan pentingnya peran kampus dalam menjawab tantangan global dan menjadi pusat inovasi serta pertumbuhan kawasan, khususnya di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Menurutnya, tantangan perubahan iklim, tantangan kesehatan, ekonomi global yang berubah cepat, hingga dinamika geopolitik, maka setiap negara perlu memiliki strategi yang kuat.

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

“Indonesia harus bersiap dengan membangun kekuatan sains dan teknologi di perguruan tinggi,” ujar Menteri Brian saat kunjungan kerja ke Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (25/4).

Merujuk instruksi Presiden Prabowo Subianto, Mendiktisaintek menyebut bahwa Indonesia harus mampu sejajar dengan negara-negara maju. Salah satu indikator utamanya adalah pendapatan per kapita dan pemerataan kesejahteraan.

“Teknologi indeks negara maju ada di angka 0,6, sementara kita harus naikkan hingga 8,4. Untuk mencapainya, budaya ilmiah dan teknologi harus tertanam kuat di kampus. Kampus harus menjadi simbol pemikiran, pusat riset, dan inovasi yang memberi dampak nyata,” jelas Menteri Brian yang pernah meraih Habibie Award pada tahun 2024.

Menteri Brian juga menyoroti pentingnya peran kampus dalam memperkuat ekosistem riset dan pengembangan. Riset harus didorong sedikit demi sedikit, maka dampaknya akan sangat besar.

Kampus, menurutnya harus menjadi tempat di mana dosen sibuk meneliti, dan riset mereka berkontribusi bagi industri maupun masyarakat.

“Apalagi jika menghasilkan paten. Ini yang akan kami dorong lewat program Kampus Berdampak,” ungkap Cendekiawan Muhammadiyah itu.

Mendiktisaintek juga mengusulkan perpustakaan kampus sebagai ruang publik. Hal tersebut guna membuka akses ilmu pengetahuan lebih luas bagi masyarakat.

“Kami mendorong perpustakaan kampus terbuka untuk umum, agar jadi destinasi menarik yang menyebarkan ilmu pengetahuan,” ujar Menteri Brian yang juga jadi Profesor tamu di Universitas Tsukuba, Jepang.

Menteri Brian pun mengapresiasi tingginya angka partisipasi pendidikan tinggi di Kepulauan Riau, yang menempati urutan ketiga secara nasional.

“Ini menunjukkan bahwa pemimpin daerah sangat peduli. Harapannya, kolaborasi antara kampus, masyarakat, dan pemerintah bisa menciptakan dampak yang lebih luas,” tutup Menteri Brian.

Rubrik Sama :

Sri Mulyani Jelaskan Mekanisme Pinjaman Berbunga Rendah untuk KDMP

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menyiapkan mekanisme pendanaan untuk mendukung program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

Pertimbangan Presiden Prabowo Beri Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto

astakom, Jakarta - Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengungkap alasan Presiden Prabowo Subianto mengusulkan pemberian abolisi kepada Thomas Trikasih Lembong dan amnesti terhadap Sekjen...

Sri Mulyani dan Bahlil Tukar Data, Kejar Setoran Pajak Minerba

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia beserta jajaran di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (31/7).

Butuh Rp10.157 Triliun! Bahlil Beberkan Hilirisasi Emas hingga Migas Perkuat Ekonomi RI

Pemerintah menargetkan investasi jumbo untuk menggenjot hilirisasi sumber daya alam nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, hingga tahun 2040, Indonesia membutuhkan total investasi sekitar USD618 miliar atau setara Rp10.157 triliun.
Cover Majalah

Update