astakom, Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas Djiwandono, menekankan pentingnya kemampuan adaptasi para penilai terhadap kemajuan teknologi di tengah berlangsungnya revolusi industri 5.0.
Thomas, yang dikenal dengan sapaan Tommy, juga mengajak para profesional penilai untuk memahami serta mengimplementasikan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam pekerjaan mereka.
Baca juga
“Penilai harus menjadi arsitek yang terpecaya, bukan sekadar pengguna data,” ujar Thomas dalam acara Indonesia International Valuation Conference (IIVC) 2025 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, Rabu (23/4).
Tommy menekankan pentingnya pemahaman terhadap big data, kecerdasan buatan, serta kemampuan analisis berbasis teknologi yang kini menjadi kunci dalam praktik penilaian modern.
Ia juga menyoroti perlunya mempercepat transformasi digital nasional sebagai bagian dari peta jalan menuju Indonesia Emas 2045.
“Indonesia telah membuat kemajuan signifikan dalam transformasi digital di berbagai sektor. Sektor yang paling maju adalah jasa keuangan dan perdagangan ritel dengan inovasi seperti pembayaran digital, e-commerce, dan penggunaan AI,” ungkap Wamenkeu.
Pemerintah, lanjutnya, menargetkan peningkatan posisi Indonesia dalam Global Digital Competitiveness Index, dari peringkat 43 saat ini menjadi peringkat 30 pada tahun 2045.
Target tersebut akan dicapai melalui penguatan infrastruktur digital, peningkatan adopsi teknologi, serta pengembangan literasi digital di berbagai sektor, termasuk sektor jasa penilaian.
Sebagai informasi, bahwa konferensi yang berlangsung pada 23-24 April 2025 ini turut menghadirkan sejumlah narasumber profesional, seperti Mantan Menteri Keuangan dan Transportasi Singapura, Lim Hwee Hua.
Ada juga Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa yang akan berbagi wawasan dan pengalaman mereka dalam dunia penilaian aset.
Ajang ini dinilai sebagai kesempatan berharga untuk memperkuat profesionalisme di bidang penilaian sekaligus menyelaraskan standar internasional dengan kondisi dan kebutuhan lokal di Indonesia.