Selasa, 29 Jul 2025
Selasa, 29 Juli 2025

3 Jenis Koperasi Siap Disulap Jadi Kopdes Merah Putih

astakom, Jakarta – Pemerintah menyiapkan strategi untuk merealisasikan target pembangunan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih), yang berasal dari tiga jenis koperasi.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, pada Selasa (22/4).

“Koperasi desa merah putih ini sumbernya ada tiga,” ujar Sudaryono, dikutip astakom.com, Rabu (23/4).

Ia menjelaskan, sumber pertama berasal dari pembentukan koperasi baru. Kedua, mengubah koperasi yang telah memiliki kinerja baik menjadi Koperasi Desa Merah Putih. Ketiga, merevitalisasi koperasi yang kurang aktif atau tidak berkinerja baik agar dapat bertransformasi menjadi koperasi desa.

Dari ketiga sumber tersebut, mekanisme pemilihannya akan mengacu pada hasil musyawarah desa (musdes). Dengan demikian, pembentukan koperasi desa akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di masing-masing desa.

“Jadi sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat desa dan situasi dan kondisi, dan keadaan yang ada di desa tersebut,” jelasnya.

Sudaryono mengungkapkan bahwa saat ini telah ada desa yang bergerak cepat menyelenggarakan musyawarah desa, menyusul sosialisasi dari pemerintah pusat mengenai program ini.

“Sudah dapat sosialisasi, sudah ada yang melaksanakan. Nah itu tentu saja ada di desa, karena ada absensinya mana-mana yang sudah, mana-mana yang belum,” ujarnya.

Bagi desa yang belum melaksanakan musyawarah, pemerintah akan memberikan pendampingan. Sudaryono menegaskan pentingnya evaluasi meskipun program ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Karena kan kadang-kadang program yang baik itu perlu ada evaluasi kontrol gitu ya, memastikan bahwa mereka melaksanakan dengan baik, caranya baik. Kemudian siapa yang belum dan siapa yang sudah. Kalau belum kenapa, kalau sudah itu seperti apa, kiatnya dan seterusnya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pendampingan akan terus dilakukan sejak tahap awal pembentukan hingga operasional koperasi berjalan sesuai dengan harapan. Dimana koperasi, kata dia, harus mendapat keuntungan yang manfaatnya nanti akan kembali kepada masyarakat.

“Intinya adalah kooperasinya dibentuk, bangunannya dibangun, kemudian kooperasinya harus jalan, harus menghasilkan keuntungan, kegiatan usahanya yang berjalan,” pungkas Sudaryono.

Rubrik Sama :

Lucky Bayu Purnomo Delegasi Pertama Indonesia di SCO Investment Expo 2025

Indonesia mencatat tonggak sejarah baru dalam diplomasi ekonomi global. Dr. Lucky Bayu Purnomo, pakar pasar modal, ekonom, sekaligus pendiri perusahaan private equity, resmi menjadi delegasi pertama Indonesia yang tampil dalam Shanghai Cooperation Organization (SCO) International Investment and Trade Expo 2025.

Mendag Tekankan Pentingnya Diplomasi Soft Power dalam Komunikasi Global 

astakom, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso (Busan) menekankan pentingnya peran diplomasi lunak (soft diplomacy) dalam menjawab tantangan komunikasi dan perdagangan global. Menurutnya, strategi ini...

Kementerian PKP dan OJK Bahas Penyederhanaan Proses SLIK Permudah Akses KPR Subsidi

astakom, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) melakukan pertemuan dengan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, di...

Menteri PKP Siap Lawan Rentenir Lewat Pembiayaan Rumah Mikro

astakom, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menegaskan komitmennya untuk mengakhiri praktik rentenir dan tengkulak yang selama ini menjerat...
Cover Majalah

Update