Senin, 9 Jun 2025
Senin, 9 Juni 2025

Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dikenang Sosok Sederhana dan Merakyat

astakom, Jakarta – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, meninggal dunia pada Senin (21/4).

“Saudara-saudari terkasih, dengan duka yang mendalam saya harus mengabarkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus. Pada pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa Suci,” tulis pihak Vatikan dikutip dari laman Vatican News, Senin (21/4).

Sebelum wafat, Paus Fransiskus diketahui mengalami pneumonia ganda yang memaksanya menjalani perawatan intensif selama lima minggu.

Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada hari Jumat, 14 Februari 2025, setelah mengalami bronkitis selama beberapa hari. Kondisi klinis Paus Fransiskus berangsur-angsur memburuk kemudian dokter mendiagnosis pneumonia bilateral pada hari Selasa, 18 Februari.

Setelah 38 hari di rumah sakit, mendiang Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya.

Sederhana dan Merakyat
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, wafat pada Senin, 21 April 2025 dalam usia 88 tahun. Ia merupakan Paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik dan menjadi yang pertama berasal dari Amerika Latin serta Ordo Serikat Yesus (Yesuit).

Terpilih sebagai Paus pada 13 Maret 2013 menggantikan Benediktus XVI, Paus Fransiskus mencatat sejarah sebagai sosok pembaru yang membawa wajah Gereja yang lebih sederhana dan merakyat.

Dikenal karena kesederhanaan hidupnya sejak menjadi Uskup Agung Buenos Aires, Paus Fransiskus menolak berbagai simbol kemewahan kepausan dan memilih pendekatan yang lebih dekat dengan umat.

Ia sering menekankan pentingnya belas kasih, kerendahan hati, dan kepedulian terhadap kaum miskin dan terpinggirkan. Kepemimpinannya menandai pergeseran fokus Gereja Katolik dari doktrin yang kaku menuju pelayanan sosial dan kemanusiaan yang inklusif.

Paus Fransiskus juga dikenal vokal dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, imigrasi, ketimpangan sosial, dan perdamaian dunia. Dua dokumen pentingnya, Laudato Si’ (2015) dan Fratelli Tutti (2020), menjadi tonggak ajakan moral kepada umat manusia untuk menjaga bumi dan membangun solidaritas universal. Ia mendorong reformasi dalam tata kelola Gereja serta membuka ruang dialog antaragama di tengah dunia yang semakin terpolarisasi.

Wafatnya Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia dan masyarakat lintas agama yang terinspirasi oleh keteladanan dan pesan-pesannya. Warisan spiritual dan sosialnya akan terus dikenang sebagai simbol harapan, kerendahan hati, dan kepemimpinan moral yang kuat di tengah tantangan zaman.

Gereja kini memasuki masa sede vacante, menanti pemilihan Paus baru yang akan melanjutkan jejak langkahnya.(**)

Rubrik Sama :

Di Forum OECD, Menko Airlangga Tegaskan Digitalisasi Bukan untuk Segelintir Negara

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan dengan tegas, bahwa dalam dunia yang semakin terkoneksi dan serba digital, Indonesia menolak untuk menjadi bangsa tertinggal.

Indonesia–Australia Satukan Langkah Demi Ekonomi Global yang Adil dan Inklusif

Di tengah tantangan global yang makin kompleks, Indonesia dan Australia mempertegas komitmen mereka untuk tidak hanya bertahan, tetapi maju bersama untuk mewujudkan masa depan ekonomi global yang adil dan inklusif.

Bertemu Dubes Jepang, Sri Mulyani Ungkit Nasi Jadi Simbol Kedekatan Budaya

Ada hal unik di balik pertemuan yang berlangsung antara Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati dengan Duta Besar (Dubes) Jepang, H.E. Masaki Yasushi di Jakarta, pada Selasa (3/6) kemarin.

Sri Mulyani Dorong Kolaborasi ASEAN+3 Hadapi Dampak Kebijakan Tarif AS

Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kerja sama regional dalam menghadapi dampak kebijakan tarif yang diberlakukan Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Cover Majalah

Update