Jumat, 2 Mei 2025

Refleksi Hari Kartini, Wujudkan 1.000 Profesi Perempuan Lewat ASTA CITA

astakom, Jakarta – Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Kartini. Peringatan ini untuk mengenang perjuangan Raden Adjeng (R.A.) Kartini sebagai pelopor emansipasi perempuan.

Perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan menjadi inspirasi lintas generasi yang terus relevan hingga kini.

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

Sebagai simbol kesetaraan dan pemberdayaan perempuan, semangat Kartini kini dilanjutkan oleh generasi masa kini dengan dukungan nyata dari pemerintah.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, perhatian terhadap peran dan kesejahteraan perempuan semakin ditingkatkan.

Melalui visi pembangunan nasional ASTA CITA, pemerintah berkomitmen menghadirkan perempuan sebagai penggerak di berbagai sektor kehidupan.

Sejalan dengan semangat tersebut, tema perayaan Hari Kartini tahun ini mengusung tema “Mewujudkan ASTA CITA dengan Menghadirkan 1.000 Profesi Perempuan dan Gen Z”.

Tema ini menjadi refleksi atas pentingnya membuka akses dan peluang yang lebih luas bagi perempuan dan generasi muda untuk berkarya dan berkontribusi bagi negeri.

Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III, Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati menegaskan pentingnya keberdayaan perempuan dalam pembangunan nasional.

“Saya ingin perempuan di Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan mampu mematahkan diskriminasi yang masih kerap terjadi di masyarakat. Perempuan harus turut membangun negeri dengan mengurangi kesenjangan ekonomi,” ujarnya, dikutip Astakom.com, Senin (21/4).

Lebih lanjut, Dewa Ayu berharap perayaan Hari Kartini tahun ini dapat membuka cakrawala baru bagi perempuan dalam menjajaki profesi-profesi yang selama ini belum banyak digeluti.

Ia menilai, semakin banyak perempuan yang mandiri secara ekonomi, maka semakin kuat pula bangsa ini.

“Jika perempuan berdaya, maka kita dapat mengakhiri kekerasan dan permasalahan tindak pidana perdagangan orang yang kini masih menjadi persoalan di negara kita,” tambahnya.

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Nannie Hadi Tjahjanto, juga menekankan pentingnya kemandirian perempuan dalam menentukan pilihan profesi.

Ia mengajak generasi muda perempuan untuk terus berkembang dan mengambil peran aktif dalam membangun bangsa.

“Perempuan bisa bekerja di berbagai profesi, ikut membangun bangsa dari berbagai sektor. Dengan begitu, Kartini muda akan termotivasi memilih profesi yang sesuai dengan minat dan potensinya,” ucap Nannie.

Nannie menekankan bahwa semangat Kartini harus dilanjutkan dengan keterbukaan terhadap pengetahuan dan kemampuan mengikuti perkembangan zaman.

“Kartini muda harus menguasai teknologi, memiliki jiwa kepemimpinan, serta keahlian khusus seperti public speaking dan manajemen keuangan,” lanjutnya.

Menurutnya, peluang terbuka luas bagi perempuan yang mau membaca dan mencari informasi.

Ada lebih dari seribu jenis pekerjaan yang dapat digeluti, mulai dari usaha daring hingga wirausaha lokal berbasis potensi daerah.

“Indonesia memiliki banyak sekali bahan baku seperti kelapa, singkong, pisang, ubi, dan lainnya yang bisa diolah menjadi makanan dan dijual untuk menambah penghasilan keluarga,” ungkap Nannie.

Perayaan Hari Kartini tahun ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat posisi perempuan Indonesia sebagai subjek pembangunan yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing. Melalui ASTA CITA, jalan menuju kesetaraan gender semakin terbuka lebar.(**)

Rubrik Sama :

QRIS Sudah Menang di Hati Rakyat, Visa-Mastercard Silahkan Coba!

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno merespons kritik Amerika Serikat terhadap sistem pembayaran digital Indonesia, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang dinilai menghambat akses perusahaan asing seperti Visa dan Mastercard.

Sinergi Pemerintah dan FIBA dalam Memajukan Basket 3×3 Indonesia

Langkah konkret pemerintah ini bukan hanya tentang menggelar pertandingan. Ini adalah tentang membangun fondasi yang kuat bagi masa depan bola basket 3x3 Indonesia, sekaligus membuka jalan bagi para atlet untuk bermimpi lebih besar, dan akhirnya, mengharumkan nama bangsa di panggung dunia.

Hadirkan Saung Angklung Udjo, Paviliun Indonesia Banjir Pengunjung

astakom, Jakarta - Paviliun Idonesia menghadirkan Saung Angklung Udjo di World Expo 2025 Osaka, Jepang, Sabtu (26/4). Direktur Paviliun Indonesia Didik Darmanto menjelaskan bahwa angklung...

Komunitas Wanita Bersanggul Indonesia Gelar Bedah Buku Trilogi Kartini

astakom, Jakarta – Ada yang berbeda dengan cara memperingati Hari Kartini setiap 21 April. Wanita Bersanggul Indonesia (WBI) mengingat kelahiran tokoh emansipasi Indonesia dengan...

Update