astakom, Wamena – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Papua Pegunungan menyatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah membawa dampak positif bagi kecerdasan siswa di berbagai jenjang pendidikan di wilayah tersebut.
Kepala Disdikbud Papua Pegunungan Aron Wanimbo, saat dihubungi di Wamena pada Minggu (14/4), menegaskan bahwa program MBG menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam menumbuhkan minat belajar siswa.
Baca juga
“Program ini akan mendorong siswa datang ke sekolah untuk belajar, kemudian pelan-pelan ilmu yang diberikan oleh guru akan masuk ketika kebutuhan perutnya terisi dengan baik,” ujar Aron pada keterangannya seperti yang dikutip astakom.com, Senin (21/4).
Menurutnya, pemenuhan gizi seimbang bagi siswa harus dimulai sejak dini, bahkan sejak anak dalam kandungan, sebagai fondasi kecerdasan anak-anak Papua Pegunungan di masa depan.
“Kami inginkan anak-anak Papua Pegunungan menjadi orang-orang sukses, memiliki gelar doktor hingga profesor,” harapnya.
Selain berdampak langsung pada minat belajar siswa, Aron menyebut bahwa program ini juga meringankan beban orang tua dalam menyiapkan kebutuhan makan pagi anak-anak mereka.
“Orang tua tidak perlu memikirkan untuk membuat sarapan atau makan pagi bagi anak mereka karena cukup suruh ke sekolah akan diberikan makan,” jelasnya.
Ia berharap, dengan suksesnya program ini, Papua Pegunungan dapat mencetak generasi masa depan yang unggul, sehat, dan cerdas.
Untuk memastikan program ini berjalan optimal dan diterima oleh masyarakat, Aron menekankan perlunya pendekatan berbasis budaya lokal.
“Kami memandang perlu adanya keterlibatan unsur perempuan, pemuda, dan gereja dalam menyukseskan program ini,” ujarnya.
Aron bahkan mengusulkan agar dapur umum MBG dikelola oleh mama-mama dari organisasi gereja dan PKK, serta melibatkan pemuda dalam proses memasak. Hal ini, menurutnya, tidak hanya memberdayakan masyarakat lokal, tapi juga mampu menepis isu-isu negatif terkait penyajian makanan.(**)