Jumat, 25 Apr 2025
Jumat, 25 April 2025

Hip-Dut: Ekspresi Bermusik Gen Z

astakom, Jakarta – Gen Asta! Belakangan, warganet plus enam dua ramai membicarakan hip-dut, jenis musik yang memadukan unsur dangdut dengan hip-hop. Dua genre yang kelihatannya beda banget ini ternyata bisa nyatu dan malah terdengar unik dan catchy.

Penyebab utama dari kemunculan istilah hip-dut adalah viralnya lagu berjudul “Garam dan Madu (Sakit Dadaku)” yang dibawakan lewat kolaborasi Tenxi, Naykilla dan Jemsii.

Genre hip-dut muncul dari kreativitas musisi-musisi muda yang pengin eksplorasi suara baru. Mereka ngambil beat hip hop yang keras dan ritmis, lalu dikasih sentuhan cengkok dangdut yang khas. Hasilnya? Musik yang bikin goyang tapi juga bisa dijadiin bahan freestyle rap.

Salah satu alasan kenapa hip dut cepat populer adalah karena media sosial. Lagu-lagu dengan genre ini banyak dipakai buat backsound video TikTok atau Instagram Reels. Sekali viral, langsung deh jadi tren nasional.

Selain itu, hip dut juga relatable buat generasi Z. Anak muda sekarang suka sesuatu yang berbeda dan berani tampil beda. Musik ini jadi simbol keberanian buat melawan standar genre musik yang kaku.

Dalam hip dut, kamu bisa nemuin lirik yang lucu, nyeleneh, bahkan kadang satir. Tapi justru itu yang bikin menarik. Nggak selalu harus serius, musik bisa juga jadi media buat ekspresi bebas dan hiburan.

Beberapa musisi hip dut juga punya gaya fashion yang nyentrik. Mereka nggabungin outfit jalanan ala rapper dengan sentuhan glam ala penyanyi dangdut. Gaya ini makin memperkuat identitas hip dut sebagai genre campuran yang unik.

Walaupun masih baru, genre ini juga nggak lepas dari kontroversi. Ada yang bilang hip dut itu cuma lucu-lucuan atau bahkan ngelecehin budaya dangdut. Tapi banyak juga yang ngebelain dan bilang ini bentuk evolusi budaya.

Faktanya, musik memang selalu berubah. Sama seperti dulu orang tua kita nganggep hip hop aneh, sekarang giliran kita ngerasain perubahan lewat hip dut. Dan siapa tahu, ini bisa jadi warisan musik baru yang bertahan lama.

Generasi Z, yang udah biasa hidup di era digital, cenderung lebih terbuka sama eksperimen. Hip dut nunjukin bahwa musik nggak harus kaku dan bisa jadi tempat buat eksplorasi tanpa batas.

Banyak musisi muda dari daerah juga mulai ikut-ikutan bikin hip dut. Ini bagus banget karena bisa jadi panggung buat mereka yang biasanya nggak punya akses ke industri musik besar.

Bahkan, hip dut berpotensi jadi identitas musik baru Indonesia di mata dunia. Bayangin aja, kalau dunia udah kenal K-pop, kenapa nggak bisa ada hip dut yang nembus pasar internasional?

Tapi tentu aja, tantangannya adalah menjaga kualitas. Biarpun lucu dan seru, hip dut tetap butuh produksi yang niat, lirik yang bermakna, dan musisi yang serius ngembangin genre ini.

Kalo kamu anak Gen Z yang demen ngulik musik atau bahkan bikin lagu, hip dut bisa jadi tempat yang asyik buat nyoba hal baru. Siapa tahu, kamu jadi pelopor hip dut generasi selanjutnya?

Jadi, daripada cuma jadi penonton, yuk dukung dan ikut ramaikan fenomena hip dut! Karena di balik nada-nada gokil dan lirik lucunya, ada semangat kebebasan dan keberanian yang khas generasi kita.(**)

Rubrik Sama :

Gen Z Makin Sadar Tren Konsumsi Ramah Lingkungan

Konsumsi ramah lingkungan jadi solusi. Artinya, beli dan pakai barang yang nggak merusak alam. Contohnya: bawa tumbler, belanja tanpa plastik.

Peran Gen Z Membangun Masa Depan Berkelanjutan

Gen Z dan millenial jangan hanya menjadi konsumen. Harus memiliki kesadaran yang tinggi akan isu lingkungan. Jadi penggerak perubahan yang aktif dalam menciptakan solusi energi yang lebih baik.

Terbaru