astakom, Jakarta – Di tengah mahalnya biaya pendidikan formal yang kerap menjadi momok bagi keluarga berpenghasilan rendah, kehadiran Sekolah Rakyat menjadi angin segar sekaligus solusi nyata dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Program pendidikan yang menjadi gagasan besar Presiden Prabowo Subianto tersebut mengusung konsep sekolah berasrama (boarding school) dengan pendidikan formal dan pendidikan karakter.
Baca juga
Biaya operasionalnya akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, mulai dari konsumsi, alat belajar, hingga fasilitas tempat tinggal. Sehingga program ini diharapkan dapat meningkatkan mencerdaskan bangsa, sekaligus mengentaskan kemiskinan.
Program sekolah rakyat ini pun disambut baik oleh Mantan Menteri BUMN RI, Dahlan Iskan. Menurutnya, program sekolah rakyat menjadi program ambisius Prabowo yang dinanti oleh banyak pihak, khususnya mereka rakyat kecil
“Kalaupun ada yang disesalkan dari program ini hanyalah satu, kenapa baru dilaksanakan sekarang,” ucapnya, dikutip astakom.com dari kolom opini di media pemberitaan nasional, Sabtu (19/4).
Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 tahun 2025 tentang optimalisasi pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Melalui Inpres tersebut, Prabowo menegaskan sekolah rakyat menjadi bagian dari upaya terpadu dan terintegrasi untuk pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan, saat ini persiapan sekolah rakyat sudah semakin matang. Sebanyak 200 unit sekolah akan didirikan pada tahun ini. Namun saat ini, jumlah sekolah rakyat yang tersedia baru sebanyak 53 unit.
“Yang 53 sekolah pada posisi sudah siap untuk tahun ini, hanya perbaikan-perbaikan karena memanfaatkan bangunan existing. Selanjutnya, sisanya 147 sekolah kita harus membangun dari baru,” kata Prasetyo, seperti dikutip astakom.com, Sabtu (19/4).
Adapun dari sisi anggaran pun telah siap, dimana pelaksanaan sekolah rakyat ini diketahui telah masuk dalam anggaran pendidikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Adapun anggaran pendidikan pada APBN 2025 hingga Februari 2025 telah terealisasi sebesar Rp76,4 triliun. Realisasi ini setara 10,6 persen dari pagu APBN 2025 senilai Rp665 triliun.(**)