Jumat, 25 Apr 2025
Jumat, 25 April 2025

Evakuasi Warga Palestina oleh Presiden Prabowo Sebagai Langkah Menuju Kemerdekaan Palestina

astakom, Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menegaskan bahwa rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Palestina dari Gaza ke Indonesia merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam mempersiapkan kemerdekaan Palestina.

“Itu dilakukan oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari persiapan Palestina yang merdeka,” ujar Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kepada astakom.com Kamis, (17/4)

Menurut Muzani, evakuasi ini difokuskan pada kelompok tenaga medis dan pendidik, dua sektor penting yang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan Palestina pascaperang.

“Yang akan dievakuasi adalah tenaga-tenaga medis dan pendidik. Mereka akan dipersiapkan sebagai sumber daya manusia yang kelak dibutuhkan saat Palestina merdeka,” jelasnya.

Muzani menambahkan, saat ini negara-negara sekitar Palestina tengah menghitung ulang kebutuhan biaya dan sumber daya untuk membangun kembali wilayah yang hancur akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.

“Ketika perang usai dan Palestina merdeka, yang harus dilakukan adalah membangun kembali fisik negaranya. Karena itu, negara-negara sekitar sudah mulai mempersiapkan proses rekonstruksi,” ujarnya.

Indonesia, kata Muzani, juga turut mengambil peran penting dalam proses tersebut. Ia menyebut beberapa lembaga, termasuk Baznas, telah menyiapkan program bantuan untuk membangun kembali fasilitas-fasilitas penting seperti masjid, rumah sakit, dan sekolah yang hancur di tanah Palestina.

“Baznas, misalnya, sudah merancang rekonstruksi masjid, rumah sakit, hingga sekolah-sekolah yang pernah dibangun Indonesia di sana,” kata dia.

Ia menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia sebagai langkah strategis dalam masa transisi menuju negara yang berdaulat. Banyaknya korban jiwa dari kalangan profesional akibat perang membuat kebutuhan akan dokter, guru, dan tenaga ahli lainnya menjadi sangat mendesak.

“Jumlah dokter dan guru yang gugur dalam peperangan terus bertambah. Karena itu, tenaga-tenaga yang ada sekarang perlu dididik dan disiapkan, baik medis maupun nonmedis, termasuk di Indonesia,” ucapnya.

Muzani juga menyoroti bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina tidak hanya bersifat politik, tetapi juga mencakup dukungan nyata di lapangan.

“Dukungan itu bersifat fisik—pembangunan masjid, rumah sakit, sekolah—dan juga memastikan fasilitas itu diisi oleh tenaga profesional yang kompeten untuk melayani rakyat Palestina,” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo telah mengunjungi lima negara di Timur Tengah—Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania—untuk menggalang dukungan terhadap rencana evakuasi 1.000 warga Palestina dari Gaza ke Indonesia.

Dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Rabu dini hari, (9/4), Prabowo menjelaskan bahwa evakuasi tersebut hanya bersifat sementara dan akan dilakukan setelah mendapat restu dari semua pihak terkait.

“Syaratnya, semua pihak harus menyetujui. Kedua, mereka di sini hanya sementara, sampai pulih. Setelah itu, ketika kondisi Gaza memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah asal,” ujar Presiden Prabowo Subianto. (HDN/UTR)

Rubrik Sama :

Satgas TNI Konga Tiba di Tanah Air

astakom, Jakarta - Prajurit Satgas Kontingen Garuda TNI UNIFIL TA. 2024 kembali ke tanah air disambut dengan upacara militer setelah mengemban amanah sebagai Pasukan...

Tanam Perdana Cetak Sawah di Kapuas

astakom, Kapuas - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) secara resmi memulai kegiatan tanam perdana di lahan cetak...

Presiden Prabowo Ajak Fiji Latgab Bersama Indonesia

astakom, Jakarta- Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Republik Fiji Sitiveni Rabuka di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/4). Pertemuan ini sekaligus merupakan...

Pemerintah Percepat Kepemilikan Rumah Bagi Pekerja Media

"Negara hadir bukan hanya melalui pelatihan dan infrastruktur digital, tetapi juga melalui jaminan kesejahteraan seperti hunian. Ini bentuk nyata bahwa kita memandang pekerja media sebagai bagian penting dari sistem demokrasi," lanjutnya.

Terbaru