Jumat, 25 Apr 2025
Jumat, 25 April 2025

Presiden Prabowo di ADF: Usulkan Kolaborasi Atasi Sengketa Laut China Selatan

astakom, Turki – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengusulkan pendekatan kolaboratif dalam menyelesaikan sengketa teritorial di Laut China Selatan. Dalam pernyataannya pada forum Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 di Antalya, Turki, pada hari Jumat (11/4). Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antarnegara kawasan guna menghindari konflik dan mendorong kesejahteraan bersama.

“Klaim teritorial bertentangan, karena kita telah ditundukkan selama berabad-abad oleh dominasi asing. RRC mengklaim secara historis ribuan tahun lalu nelayan Tiongkok telah menangkap ikan di perairan tersebut, dan kami mengklaim selama ribuan tahun lalu nelayan Indonesia, memiliki ikan di perairan tersebut,” kata Presiden Prabowo dalam dialognya seperti yang dikutip astakom, Sabtu (12/4).

Lebih lanjut, Prabowo mengajak negara-negara yang terlibat untuk membangun mekanisme kerja sama konkret dalam pemanfaatan sumber daya laut secara adil dan berkelanjutan.

“Mengapa kita tidak memiliki pembangunan bersama, mari kita daftarkan berapa ratus kapal Tiongkok, berapa ratus kapal Indonesia dalam kerangka batasan internasional sehingga kita tidak memiliki penangkapan ikan yang berlebihan. Mari kita berikan lisensi dan semua orang mendapat manfaat,” jelasnya.

Prabowo mengungkapkan bahwa pendekatan serupa juga telah diajukan kepada negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia.

“Saya mengusulkan ini juga kepada orang Vietnam, saya mengusulkan ini kepada orang Malaysia. Jadi ini pendekatan saya: mari kita bekerja sama untuk mencapai kesejahteraan,” tambahnya.

Sebagai penutup, Prabowo menegaskan bahwa prinsip kolaborasi merupakan fondasi dari diplomasi Indonesia dalam menghadapi tantangan geopolitik di kawasan.

“Pada akhirnya saya selalu mengusulkan kolaborasi,” tegasnya.

Pernyataan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mengedepankan solusi damai dan kerja sama dalam menjaga stabilitas serta kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya. (**)

Rubrik Sama :

APBN Jadi Tameng di Tengah Gempuran Perang Dagang Global

Di tengah meningkatnya tekanan global akibat kebijakan proteksionis dan memanasnya tensi dagang internasional, Indonesia tetap mampu menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

PLN ajak Swiss Kembangkan Energi Hidro, Dukung Target Nol Emisi

Energi hidro adalah salah satu sumber EBT paling potensial yang dimiliki Indonesia dan dapat dikembangkan secara masif untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, khususnya yang berasal dari impor.

Harap Tenang! Rupiah Tetap Aman Meski Ada Perang Dagang

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo meyakini nilai tukar (kurs) mata uang Rupiah masih terjaga stabil di tengah panasnya perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).

Wamenekraf: Produk Konstruksi Lokal Siap Bersaing di Pasar Global

Wamenekraf Irene Umar menyoroti kualitas produk konstruksi dari sejumlah merek lokal yang dipamerkan di MEGABUILD Indonesia 2025 sudah sangat siap untuk bersaing dengan produk-produk internasional.

Terbaru