astakom, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi film animasi Jumbo yang telah mencapai 1,8 juta penonton sejak penayangan perdananya pada akhir Maret 2025. Ia mengajak semua pihak untuk senantiasa mendukung industri perfilman Indonesia.
“Mari kita menonton bersama, support dan dukung Jumbo serta industri perfilman Indonesia,” ujar Sufmi Dasco kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (10/4).
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Menurut Ketua Harian Partai Gerindra itu, Jumbo merupakan film animasi yang bisa bersaing dengan karya dari luar negeri. Terlebih film tersebut digarap sutradara Ryan Adriandhy bersama sekitar 420 kreator dari seluruh Indonesia.
Politisi senior itu pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengapresiasi karya anak bangsa itu dengan meramaikan bioskop. “Paling penting masyarakat menjadi bangga dan mendukung penuh karya bangsa sendiri,” tegasnya.
Film Jumbo tercatat berhasil mengalahkan dua film horor yang dirilis bersamaan. Dasco mengaku sudah mengikuti film ini sejak pemutaran perdananya, sehingga merasa senang dan memberikan perhatian khusus kepada film tersebut.
Bahkan, Dasco bersama anggota DPR lainnya turut hadir pada gala premier film Jumbo yang digelar akhir Maret 2025 lalu. Kehadiran Dasco dan anggota DPR lainnya diyakini akan terus mendorong industri animasi maupun perfilman Tanah Air.
Dasco menambahkan karya film Indonesia harus terus berkembang agar dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan memberikan kesejahteraan bagi generasi masa depan.
Cerita Film Jumbo
Dipersembahkan oleh rumah produksi Visinema, film animasi Jumbo berkisah tentang anak bernama Don. Diisi suara oleh Prince Poetiray dan Den Bagus Sasono, tokoh Don kerap merasa diremehkan teman-temannya.
Bertekad untuk membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar anak yang sering gagal, Don bercita-cita memenangkan pertunjukan bakat di lingkungannya dengan menampilkan drama panggung yang terinspirasi dari buku dongeng peninggalan kedua orang tuanya yang telah tiada.
Namun, rencana Don berubah drastis ketika seorang anak nakal mencuri buku tersebut. Pada saat bersamaan, ia bertemu dengan arwah kecil bernama Meri, disuarakan oleh Quinn Salman, yang meminta bantuannya untuk kembali dipersatukan dengan makam keluarganya yang telah dirusak.
Petualangan penuh tantangan pun dimulai. Dalam perjalanan ini, Don dan Meri belajar tentang arti persahabatan sejati dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.(**)