astakom, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengatakan kebijakan tarif Trump membuat banyak negara cemas, tak terkecuali dengan Indonesia. Hal itu disampaikannya saat membuka sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4).
“Apa yang terjadi sekarang, goncangan dunia akibat negara ekonominya terkuat membuat kebijakan-kebijakan yang memberikan peningkatan tarif yang begitu tinggi kepada banyak negara,” kata Presiden Prabowo.
“Ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia. Banyak negara yang cemas,” imbuhnya.
Dia kembali menyuarakan konsep ekonomi berdikari. Menurutnya, sejak dahulu para pendiri bangsa sudah menekankan bahwa perekonomian Indonesia harus bisa berdiri sendiri agar tidak bergantung pada kebijakan para negara adidaya.
Presiden Prabowo menekankan, Indonesia memiliki kekuatan dalam menghadapi tekanan perdagangan global, terutama karena prospek sektor pertanian yang sangat menjanjikan. Meski begitu, pemerintah tetap membuka ruang negosiasi dengan Amerika Serikat (AS).
“Sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita sejak dulu, termasuk saya sejak dulu saya sudah ingatkan mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujarnya.
FYI, Trump telah resmi mengumumkan tarif timbal balik (reciprocal tariff) AS yang nilainya bervariasi berbeda tiap negara. Khusus untuk Indonesia, tarif yang dikenakan adalah sebesar 32 persen.
Tarif untuk negara lain juga cukup bervariasi, seperti China sebesar 34 persen, Uni Eropa 20 persen, Vietnam 46 persen, India 26 persen, Jepang 24 persen, Thailand 36 persen, Malaysia 24 persen, Filipina 17 persen, dan Singapura 10 persen.(**)