astakom, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melantik pejabat tinggi madya dan pratama Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, Selasa (26/3/2025).
Mentan Amran menugaskan lembaga ini untuk melakukan perekayasaan teknologi untuk usaha tani yang lebih efisien, sehingga selain terjadi peningkatan produksi, juga berdampak pada kesejahteraan pelaku usaha tani.
Baca juga
“Saudara kami harapkan langsung bekerja keras dan melakukan yang terbaik dalam mencapai target yang telah ditetapkan.“ tegas Mentan Amran.
Diketahui, pemerintah telah menetapkan target swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Mentan Amran menegaskan pentingnya transformasi pertanian dari tradisional menuju modern sebagai salah satu kunci keberhasilan pencapaian target swasembada.
“Dengan pertanian modern, produktivitas bisa dua kali lipat dan biaya produksi dapat ditekan,” ungkapnya.
Salah satu upaya mengakselerasi penerapan pertanian modern di Indonesia, Kementerian Pertanian membentuk Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian yang bertugas melaksanakan perekayasaan, perakitan, pengujian, penyebarluasan, serta penerapan pertanian modern.
Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Fadjry Djufry menjelaskan bahwa lembaga baru ini merupakan transformasi dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian dengan tugas dan fungsi pokok yang baru untuk mendukung program utama Kementerian Pertanian melalui perakitan teknologi dan penerapan modernisasi pertanian.
“Standar bidang pertanian yang telah dibangun oleh BSIP akan diperkuat dengan adanya perekayasaan dan perakitan teknologi bermutu tinggi untuk disebarluaskan pada pengguna dalam rangka percepatan penerapan modernisasi pertanian secara luas di Indonesia,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3).
Fadjry menambahkan bahwa Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian telah memiliki modal awal yang cukup besar, berupa pengalaman riset terdahulu, sumberdaya manusia, serta laboratorium modern yang telah tersertifikasi.