Jumat, 25 Apr 2025
Jumat, 25 April 2025

Prabowo Akan Cek Proyek Investasi di KEK Batang Besok

ASTAKOM, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto diagendakan mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang, Jawa Tengah pada Kamis, 20 Maret 2025. Prabowo akan mengecek proyek investasi China yang di KEK Batang.

“Bapak Presiden menyatakan bahwa terkait kawasan ekonomi khusus di Batang, beliau akan ke lapangan pada hari Kamis nanti,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (18/3).

Airlangga menyampaikan Indonesia dan otoritas Fujian akan menjalin kerja sama Twin City Twin Parks untuk mendorong investasi industri di KEK Batang. Total investasi proyek tersebut senilai Rp16 triliun.

“Rencananya dalam Kamis nanti itu ada juga kerjasama Twin City Twin Parks. Jadi kerjasama antara Indonesia dengan Fujian untuk mendorong investasi industri di Kawasan Ekonomi Khusus di Batang. Dan direncanakan mereka akan investasi sekitar Rp16 triliun,” jelasnya.

“Dan ini menjadi pembicaraan pada saat waktu Bapak Presiden bertemu dengan Presiden Xi Jinping yang lalu. Sehingga ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan tersebut,” sambung Airlangga.(ast/sel)

Rubrik Sama :

Waspada! Ada 7.027 WNI Terjerat Online Scam Sejak 2020

Sejumlah evakuasi telah dilakukan terhadap 699 orang, dengan rincian 46 pada 20 Februari, 84 pada 28 Februari dan 569 pada 18 serta 19 Maret dalam dua penerbangan. Judha menuturkan, para WNI tersebut dipulangkan melalui Thailand, sebagai negara transit.

Aria Bima Sebut Ada Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa

Aria Bima menyebut pemberian daerah istimewa perlu dipertimbangkan dengan matang. Ia mengatakan keputusan terkait itu harus memikirkan rasa keadilan bagi semua daerah di RI.

SIM Indonesia Berlaku di 8 Negara Asean Mulai 1 Juni 2025

SIM A (pengendara mobil) dan SIM C (pengendara motor) Indonesia akan berlaku di delapan negara Asia Tenggara, yakni Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar, Brunei, Singapura, dan Malaysia.

APBN Jadi Tameng di Tengah Gempuran Perang Dagang Global

Di tengah meningkatnya tekanan global akibat kebijakan proteksionis dan memanasnya tensi dagang internasional, Indonesia tetap mampu menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Terbaru