Senin, 13 Okt 2025
Senin, 13 Oktober 2025

Jelang Setahun Pemerintahan Prabowo, Revitalisasi Sekolah Sudah Lampaui Target

astakom.com, Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencatat capaian signifikan di sektor pendidikan jelang setahun masa kerja yang dimulai sejak Prabowo dilantik pada 20 Oktober 2025.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melaporkan, program revitalisasi sekolah hingga Oktober 2025 telah menjangkau 16.170 satuan pendidikan, melampaui target awal yang ditentukan sebanyak 10.440 sekolah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya memantau langsung pelaksanaan revitalisasi yang mencakup rehabilitasi ruang belajar, ruang kesenian, hingga fasilitas toilet sekolah. Ia menegaskan pentingnya penyelesaian program sesuai tenggat waktu.

“Pelaksanaan revitalisasi harus selesai sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan,” kata Abdul Mu’ti dalam keterangan tertulisnya, dikutip astakom.com, Senin (13/10).

Program revitalisasi ini digerakkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, serta Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen.

Target awal penerima manfaat mencakup 9.429 sekolah terdiri dari 1.241 PAUD, 4.053 SD, 2.753 SMP, dan 1.382 SMA. Namun setelah evaluasi, jumlah itu berhasil dioptimalkan menjadi 16.170 sekolah dengan anggaran Rp16,9 triliun.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Gogot Suharwoto menjelaskan bahwa dari total tersebut, 13.777 sekolah telah menerima SK penerima bantuan revitalisasi, sementara 419 sekolah lainnya masih dalam proses finalisasi.

“Setelah kita lakukan evaluasi, ternyata jumlah sasaran masih dapat dioptimalkan. Dari 14.196 sekolah, 13.777 sekolah telah menerima Surat Keputusan (SK) Penerima Bantuan Revitalisasi Satuan Pendidikan, di antaranya yaitu 1.509 PAUD, 6.077 SD, 3.974 SMP, dan 2.217 SMA,” ujarnya pada Sabtu (11/10) lalu.

Menurut Gogot, optimalisasi ini diharapkan menciptakan sarana belajar yang aman dan nyaman. “Dengan proses optimalisasi tersebut kami berharap akan tercipta Sarana dan prasarana pendidikan yang aman dan nyaman, sehingga semua warga sekolah dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan lebih baik,” ucapnya.

Capaian serupa juga terlihat di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK yang berhasil meningkatkan jumlah penerima manfaat dari 982 menjadi 1.943 satuan pendidikan.

Realisasi tersebut mencakup 1.439 SMK, 382 SLB, serta 122 satuan pendidikan nonformal seperti PKBM dan SKB, dengan anggaran Rp3,1 triliun dan progres pembangunan mencapai 60 persen hingga September 2025.

Revitalisasi Sekolah Gerakkan Ekonomi Rakyat

Tak hanya meningkatkan mutu pendidikan, program ini juga memberi efek domino bagi ekonomi lokal. Dengan sistem swakelola, proyek melibatkan bahan baku dan tenaga kerja lokal, sehingga membantu roda ekonomi masyarakat.

Salah satunya dirasakan Junaedi Danggala, pekerja bangunan di proyek revitalisasi SLB Negeri 2 Makassar.

“Untuk sementara, saya tidak perlu merantau jauh karena bisa bergabung dalam pembangunan di SLBN 2 Makassar ini,” tutur Junaedi yang menerima bayaran Rp150.000 per hari.

Hal senada disampaikan Waluyo, kepala tukang proyek revitalisasi di SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang, yang menyebut proyek ini membantu ekonomi warga sekitar.

“Untuk perekonomian, kami sangat terbantu. Keuangan lancar, tidak ada istilah ditunda untuk gajian pekerja,” katanya.

“Dengan adanya pekerja ini, otomatis semua pekerja mau belanja ke lingkungan sekitar. Mau beli nasi, beli jajan, pasti beli di sekitarnya. Semakin tambah omzetnya,” tambah Waluyo.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK Tatang Muttaqin menegaskan prinsip swakelola memang dirancang agar revitalisasi tak hanya berdampak pada kualitas pendidikan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat.

“Dengan begitu masyarakat memiliki pekerjaan dan penghasilan. Dan dari penghasilan tersebut dapat dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keperluan lainnya,” ujar Tatang.

Gen Z Takeaway

Revitalisasi sekolah ini bukan cuma proyek ngecat tembok dan ganti bangku, tapi juga upgrade hidup banyak orang. Dari guru sampai tukang bangunan, semua kebagian berkahnya.

Ekonomi lokal jalan, kualitas sekolah naik. Jadi bukan cuma murid yang belajar, pemerintah juga lagi nunjukin: pembangunan bisa keren dan berfaedah.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Prabowo Hadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir

astakom.com, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dipastikan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang digelar di Mesir pada Senin (13/10/2025). Kehadiran...

Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Waspada Potensi Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

astakom.com, Jakarta — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk sejumlah kota besar di Indonesia pada hari ini, Senin (13/10). Berdasarkan analisis...

Mandatori B50 di 2026: Sawit Naik Kelas, Solar Impor Minggir!

astakom.com, Jakarta — Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mencapai kedaulatan energi nasional dengan menghentikan impor solar mulai tahun 2026, seiring dengan penerapan mandatori bahan bakar...

Jelang Setahun Pemerintahan Prabowo, Gus Ipul Ungkap 9 Arah Kebijakan Strategis Kemensos

astakom.com, Jakarta — Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf membeberkan sembilan arah kebijakan strategis Kementerian Sosial (Kemensos). Sembilan kebijakan...

Munas PIRA di Jakarta Jadi Momentum Besar Konsolidasi Perempuan Gerindra

astakom.com, Jakarta – Perempuan Indonesia Raya (PIRA), organisasi sayap Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), menggelar Musyawarah Nasional (Munas) 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, pada...

Target Swasembada Dipercepat, Mentan Andi Amran Sebut Indonesia Tak Perlu Impor Beras Lagi

astakom, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa Indonesia akan segera mencapai swasembada beras lebih cepat dari target awal. Kepastian ini...

Viral