astakom.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menggandeng Singapore LNG Corporation untuk membuka pasar Energi Hijau berbasis Bio-LNG yang dihasilkan dari limbah kelapa sawit.
Kolaborasi ini menjadi langkah strategis Pertamina untuk memperluas ekspansi energi terbarukan ke tingkat global sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri bioenergi dunia.
Kerja Sama ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan antara Direktur Utama Pertamina NRE John Anis dan CEO Singapore LNG Corporation Leong Wei Hung dalam ajang 50th ASCOPE Council Meeting di Bangkok, Thailand.
“Singapore LNG mempunyai market yang cukup kuat, sementara kami punya sumber untuk dijadikan biofuel/biogas/biolng. Penandatanganan ini sebagai langkah awal saja, pastinya Pertamina harus merealisasikan proyek tersebut,” ujar John Anis dalam siaran pers, dikutip astakom.com, Rabu (8/10).
Melalui kerja sama ini, Pertamina NRE akan melakukan studi teknik untuk mengonversi Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit menjadi Biogas dan Bio-LNG. Proses produksi akan dilakukan di Indonesia, sementara hasil akhirnya akan disalurkan ke Singapura sebagai bagian dari kerja sama energi lintas negara.
“Jadi LNG-nya dibuat di Indonesia dari limbah palm oil menjadi energi hijau ramah lingkungan. Kemudian akan disalurkan ke Singapore, mungkin menggunakan pipa antara Sumatera ke Singapura, atau menggunakan kapal,” jelas John.
Lebih lanjut, John menyebut kerja sama ini tidak hanya membuka peluang ekspor energi hijau, tetapi juga memperluas partisipasi Pertamina dalam perdagangan karbon global.
“Pertamina juga memanfaatkan carbon credit yang dihasilkan dari proyek ini. Setelah jalan dan produksinya berhasil, harapan selanjutnya adalah sertifikasi supaya produknya diakui dunia internasional sehingga mendapatkan kredibilitas nilai yang lebih tinggi,” tambahnya.
Langkah ekspansi Pertamina NRE ke Singapura menjadi momentum penting dalam memperkuat kapabilitas Pertamina di sektor energi hijau.
Melalui proyek ini, Pertamina berupaya memaksimalkan potensi sumber daya lokal Indonesia untuk menghasilkan nilai ekonomi sekaligus mendukung agenda global menuju Net Zero Emission 2060.
Sebagai pionir Transisi Energi di Tanah Air, Pertamina terus memperluas inisiatif berbasis Environmental, Social & Governance (ESG) dan berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Gen Z Takeaway
Pertamina lagi naik level! Lewat Pertamina NRE, mereka kerja sama sama Singapore LNG buat ubah limbah sawit jadi energi hijau Bio-LNG — alias bahan bakar masa depan yang ramah lingkungan.
Produksinya bakal dibuat di Indonesia, tapi dijual sampai Singapura. Jadi bukan cuma ekspor CPO, sekarang Indonesia juga ekspor green energy! Ini bukan cuma soal bisnis, tapi langkah konkret menuju Net Zero Emission 2060.
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS