astakom.com, Jakarta – Pembangunan Infrastruktur di kawasan Pantai Selatan atau Pansela, khususnya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong Pertumbuhan Ekonomi wilayah. Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Nano Prawoto.
Menurutnya, kehadiran infrastruktur baru seperti Jembatan Pandansimo dan Kelok 23 akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah selatan. Pembangunan ini juga dinilai mampu memperkuat sektor produktif seperti pariwisata, perdagangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Kami ingin kawasan selatan ini menjadi gerbang yang indah sekaligus mendorong ekonomi masyarakat. Wisata, kuliner, perikanan, dan UMKM lokal memiliki potensi besar untuk berkembang,” ujar Prof. Nano dalam keterangannya, dikutip astakom.com dari kolom media UMY, Rabu (8/10).
Ia menekankan, pembangunan infrastruktur tidak seharusnya dipandang semata sebagai proyek fisik, melainkan sebagai investasi jangka panjang yang memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Dampaknya mungkin tidak langsung terasa, namun akan terlihat nyata dalam jangka menengah hingga panjang,” tuturnya.
Dengan tersambungnya jalur transportasi utama di kawasan selatan, masyarakat kini memiliki akses yang lebih luas untuk mengembangkan usaha, memasarkan produk, serta menjangkau sumber daya ekonomi yang sebelumnya sulit dijangkau.
Prof. Nano menjelaskan, sektor UMKM akan menjadi kelompok yang paling cepat merasakan manfaat dari meningkatnya konektivitas wilayah. Infrastruktur yang memadai membuka peluang bagi pelaku usaha kecil untuk memperluas kapasitas produksi, memperbaiki rantai pasok, dan menjangkau pasar baru.
Selain itu, sektor kuliner, kerajinan, dan pariwisata lokal juga akan terdorong melalui peningkatan arus kunjungan wisatawan dan aktivitas perdagangan.
“Infrastruktur transportasi yang baik akan mempercepat pertumbuhan destinasi wisata sekaligus menciptakan rantai ekonomi baru, mulai dari kuliner, penginapan, hingga produk kerajinan khas daerah,” tambah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMY tersebut.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya sinergi antara pembangunan infrastruktur dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Keseimbangan antara pembangunan fisik dan penguatan sosial-ekonomi, menurutnya, harus dijaga agar manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata.
Dengan infrastruktur yang semakin terintegrasi, kawasan selatan Bantul berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di DIY. Prof. Nano optimistis, pengembangan kawasan Pansela akan memperkuat ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam dan sosial yang dimiliki masyarakat setempat.
Gen Z Takeaway
Pansela bukan cuma soal pantai dan sunset vibes, tapi juga peluang ekonomi yang lagi naik daun! Prof. Nano dari UMY bilang, infrastruktur baru kayak Jembatan Pandansimo dan Kelok 23 bisa jadi game changer buat masyarakat selatan.
Bayangin aja, akses makin gampang, wisata makin rame, UMKM lokal makin laku. Dari kuliner, kerajinan, sampai penginapan, semuanya bisa dapet efek domino positif. Intinya, pembangunan Pansela bukan cuma bikin jalan mulus, tapi juga ngebuka jalan buat ekonomi tumbuh bareng.
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS