astakom.com, Kuala Lumpur- Ditengang melandainya inovasi teknologi di negara-negara kawasan Asia Tenggara, sosok Ibra Haziq pelajar siswa Sekolah Dasar dari Indonesia tampil memecah ruang akademik dan inovasi kampus negeri Jiran Malaysia, Universitas Malaya.
Universitas Malaya paada awal Oktober 2025 menyelenggarakan kontes robotik level Internasional, Ibra Haziq salah satu kontestan yang mewakili Indonesia, bersaing dengan anak-anak seusianya dari empat negara. Di sinilah ajang 15th Steam Cup Malaysia International Competition berlangsung. Mempertemukan generasi penerus dari masing-masing negara kontestan dibidang teknologi dan robotika.
Seleksi dari 32 Peserta Nasional
Indonesia datang bukan hanya sebagai peserta, melainkan sebagai penantang serius. Sebanyak 32 anak dari berbagai daerah mewakili merah putih. Mereka bukan sekadar belajar tentang robot, melainkan membawa mimpi besar: mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Di antara puluhan peserta, nama Ibra Haziq Hamizan menjadi magnet perhatian. Usianya baru tujuh tahun, duduk di bangku kelas dua MIN 1 Pekanbaru. Namun siapa sangka, dengan tangan mungilnya ia berhasil merakit dan mengendalikan robot hingga mengalahkan lawan-lawan yang lebih senior.
Ibra menyabet Juara 1 kategori Assembly Boss (Ollo Spark) dan Juara Harapan 2 kategori The Breakers Junior. Prestasi ini membuatnya tidak hanya disorot juri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi teman-temannya. “Saya senang sekali bisa bawa pulang piala untuk Indonesia,” ucapnya polos, sembari memeluk erat trofi yang lebih besar dari lengannya.
Prestasi Ibra dan Dominasi Tim Indoensia
Ibra Haziq Hamizan memang jadi bintang, tapi kemenangan Indonesia bukan hanya miliknya. Tim inovasi teknologi rebotik Garuda Muda tampil solid di berbagai kategori. Bersama Satya Wira Wicaksana, Haziq, dan Syaqief, tim Indonesia juga meraih Juara Harapan 2 kategori The Breakers Junior.
Para Juara dari Indonesia
Assembly Boss (Ollo Kinder): Posisi 1 dan 3.
The Builders (Smart): Posisi 3 dan 5.
The Builders (Dream): Posisi 3.
Dream Sports Robot: Juara 1, mengalahkan tim Malaysia, Vietnam, dan Korea Selatan.
Hasil ini menegaskan dominasi Indonesia di Ajang Internasional yang menguji kreativitas, ketelitian, serta kecerdasan teknologi anak-anak.
Komunitas eRobotclub Sumatera
Di balik prestasi itu, ada kerja keras dan dukungan yang tidak terlihat di panggung. Lembaga seperti eRobotclub Sumatera menjadi motor penting dalam melatih anak-anak. Mereka bukan hanya mengajarkan cara merakit robot, tetapi juga menanamkan disiplin, kerjasama, dan keberanian tampil di depan dunia.
Bagi para orang tua, perjalanan ini juga penuh haru. Melihat anak-anak mereka berkompetisi di negeri orang dengan penuh percaya diri, menjadi bukti bahwa investasi pada pendidikan dan teknologi di usia dini bukan hal sia-sia.
Prestasi di Kuala Lumpur ini bukan akhir, melainkan awal. Anak-anak Indonesia membuktikan bahwa mereka punya potensi luar biasa di bidang sains, teknologi, dan robotika. Dukungan berkelanjutan dari sekolah, komunitas, dan pemerintah akan menjadi kunci agar prestasi ini tidak berhenti hanya sebagai cerita sesaat.(Usm/arSp)
Gen Z Takeaway
Gila sih, keren banget! Ibra Haziq, bocah 7 tahun dari Pekanbaru, sukses bikin bangga Indonesia di ajang robotik internasional di Malaysia! Di umur segitu udah bisa ngalahin peserta dari Luar negeri dan bawa pulang piala? Gokil! Bukti kalau anak Indo tuh nggak kalah jago di bidang teknologi. Salut juga buat tim Garuda Muda yang borong juara, plus komunitas eRobotclub Sumatera yang jadi otak di balik layar. Ini sih bukan cuma prestasi, tapi sinyal kuat kalau masa depan teknologi Indo cerah banget!
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS