astakom.com, Kuala Lumpur — Senyum sumringah itu tak pernah lepas dari wajah mungil Ibra Haziq Hamizan. Seorang anak berusia 7 tahun ini baru saja mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Siswa kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pekanbaru itu sukses meraih juara 1 kategori Assembly Boss (Ollo Spark) serta juara harapan 2 dalam kategori The Breakers Junior pada ajang 15th Steam Cup Malaysia International Competition, yang digelar 4–5 Oktober 2025 di Universitas Malaya, Kuala Lumpur.
Kompetisi bergengsi ini mempertemukan peserta dari empat negara, yakni Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Korea Selatan. Di tengah ratusan peserta yang datang dengan semangat dan kreativitas tinggi, Ibra tampil menonjol dengan keuletan dan percaya diri. Ia bukan hanya sekadar ikut berlomba, tetapi mampu menorehkan prestasi gemilang di usianya yang masih belia.
Tak hanya Ibra, tim Indonesia yang berjumlah 32 peserta dari berbagai tingkat usia juga memperlihatkan kualitas luar biasa. Berbagai kategori berhasil dikuasai. Untuk kategori Assembly Boss (Ollo Kinder), Indonesia menduduki posisi 1 dan 3. Pada kategori The Builders (Smart), Indonesia menyabet posisi 3 dan 5, sementara pada The Builders (Dream) tim Indonesia berhasil berada di posisi 3. Prestasi puncak juga datang dari kategori Dream Sports Robot, di mana Indonesia berhasil meraih posisi 1, mengungguli peserta dari tiga negara lainnya.
Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa anak-anak Indonesia memiliki Daya Saing tinggi dalam bidang teknologi, khususnya robotik. Mereka tidak hanya mampu mengikuti perkembangan global, tetapi juga menjadi pemain penting di panggung internasional.
Dukungan dari Keluarga dan Komunitas
Bagi keluarga Ibra, kemenangan ini bukan sekadar piala atau piagam, melainkan kebanggaan tak ternilai. Ibunda Ibra, Yuliana Adriani, Amd. Keb., yang turut mendampingi selama dua hari perlombaan di Malaysia, mengaku terharu melihat capaian sang buah hati.
“Alhamdulillah wa syukurillah, Ibra sejak awal sebelum mulai lomba selalu berdoa. Selama berlomba dia bahkan tidak pernah minta juara, tapi Allah berikan yang terbaik. Pertandingan ini bukan soal juara 1 dan juara harapan 2 yang kamu raih, Nak, tapi soal mental. Tadinya sama sekali nggak Bunda sangka ternyata kamu bisa membuktikannya. Good job, Nak. Mari kita terus belajar dan berlatih,” tutur Yuliana penuh haru.
Ayahnya, Desni Saputra, S.Kom.I., bersama kakek dan nenek Ibra, juga menyampaikan rasa bangga. Dukungan keluarga besar menjadi energi tersendiri yang membuat Ibra semakin percaya diri tampil di kancah internasional.
Selain dukungan keluarga, keberhasilan Ibra dan tim Indonesia juga tidak lepas dari peran komunitas eRobotclub Sumatera. Komunitas ini secara konsisten membina anak-anak dengan pembelajaran robotik yang menyenangkan sekaligus menantang. Mereka percaya bahwa teknologi bisa menjadi sarana untuk menumbuhkan kreativitas sekaligus menyiapkan generasi berdaya saing tinggi.
Kisah Ibra menjadi inspirasi bahwa usia bukan penghalang untuk berprestasi. Dalam usianya yang masih sangat muda, ia telah menapaki panggung internasional dan membuktikan bahwa dengan semangat, doa, serta dukungan lingkungan, anak-anak Indonesia bisa bersaing dengan siapa saja.
Ajang seperti Steam Cup Malaysia bukan hanya soal adu teknologi, tetapi juga wadah membentuk karakter. Anak-anak belajar tentang kerjasama tim, berpikir kritis, problem solving, hingga membangun mental pantang menyerah. Semua nilai itu adalah bekal penting bagi masa depan mereka, sekaligus bagi masa depan bangsa.
Prestasi yang diraih delegasi Indonesia di Kuala Lumpur ini kembali mengingatkan bahwa potensi anak bangsa tidak boleh diremehkan. Mereka mampu menjadi duta yang mengharumkan merah putih di panggung dunia.
“Dengan prestasi ini, anak-anak Indonesia membuktikan bahwa mereka siap bersaing di kancah internasional dan mengharumkan nama bangsa. Mari kita dukung dan motivasi mereka untuk terus berprestasi dan mencapai kesuksesan di masa depan,” pesan Yuliana.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi pemicu bagi pemerintah, lembaga pendidikan, serta komunitas untuk lebih serius mendukung pengembangan minat dan bakat anak dalam bidang sains, teknologi, dan robotik. Dengan dukungan ekosistem yang baik, akan lahir lebih banyak lagi “Ibra-Ibra kecil” yang siap menorehkan prestasi di tingkat dunia.
Kemenangan Ibra Haziq Hamizan dan tim Indonesia di ajang 15th Steam Cup Malaysia International Competition bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang generasi emas Indonesia. Mereka adalah bukti nyata bahwa masa depan negeri ini ada di tangan anak-Anak Muda yang berani bermimpi besar dan bekerja keras mewujudkannya.
Gen Z Take away
Gokil banget! Anak-anak Indonesia lagi-lagi bikin dunia melongo di ajang robotik internasional. Dari Ibra Haziq yang baru 7 tahun udah bisa sapu juara di Malaysia, sampai tim Indonesia lainnya yang borong piala di berbagai kategori, semua buktiin kalau generasi kita nggak cuma jago main game tapi juga bisa ngoprek teknologi level dewa.
Ini bukti kalau mimpi gede bisa jadi nyata asal dibarengin doa, usaha, plus support dari keluarga dan komunitas. Respect banget buat adik-adik hebat ini, semoga jadi inspirasi buat kita semua biar nggak gampang nyerah dan terus push limit buat harumkan nama Indonesia di panggung dunia
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS