astakom.com, Jakarta – Upaya pemerintah dalam memperkuat perekonomian nasional melalui kebijakan pengalihan Dana mengendap di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp200 triliun ke bank-bank milik negara atau himbara mulai menunjukkan hasil yang positif.
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menyebut, langkah tersebut berhasil mendorong penyaluran kredit di sektor perbankan. Dia pun mencontohkan Bank Mandiri, yang penyaluran kreditnya naik signifikan.
“Kalau kemarin kan di Mandiri pertumbuhan kreditnya udah hampir 11 persen kan, rebound dari 8 persen. Itu tanda awal bahwa kebijakan yang Rp200 triliun sepertinya mulai berdampak ke ekonomi,” kata Purbaya dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Selasa (7/10).
Purbaya menuturkan, hasil kunjungan lapangan ke sejumlah bank pelat merah memperlihatkan bahwa likuiditas yang diperkuat melalui kebijakan tersebut telah berkontribusi nyata terhadap peningkatan aktivitas pembiayaan.
Ia optimistis efek berganda dari kebijakan ini akan semakin terasa dalam beberapa bulan ke depan, terutama bagi sektor riil dan usaha kecil. “Saya pikir ke depan akan lebih signifikan lagi dampaknya,” ujar Purbaya.
Berdasarkan data terbaru, Bank Mandiri sampai dengan akhir September 2025, telah menyalurkan Rp34,5 triliun atau setara 63 persen dari total dana pemerintah sebesar Rp55 triliun yang ditempatkan di bank tersebut.
Selain Mandiri, pemerintah juga menempatkan dana di sejumlah bank pelat merah lainnya, yakni Rp55 triliun di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Rp55 triliun di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Rp25 triliun di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan Rp10 triliun di PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
“Nanti saya tambah ke Pemda juga ke bank Jakarta, bank yang lain juga. Seharusnya sih makin adalah dampak dari kebijakan yang kita ambil,” jelas Purbaya.
Kebijakan penempatan dana pemerintah ini merupakan bagian dari strategi fiskal ekspansif yang dirancang Menkeu untuk menjaga momentum Pertumbuhan Ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Melalui injeksi likuiditas ke perbankan nasional, pemerintah berharap pembiayaan ke berbagai sektor produktif dapat terus meningkat, sekaligus memperkuat daya tahan ekonomi domestik.
Gen Z Takeaway
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa lagi nunjukin kalau kebijakan tebar dana Rp200 triliun ke bank-Bank BUMN bukan sekadar angka di Excel — tapi udah mulai nggerakin ekonomi beneran. Kredit perbankan, kayak di Bank Mandiri, naik kenceng sampai 11 persen dari sebelumnya 8 persen.
Artinya, duit pemerintah yang dulu ngendap di BI sekarang muter di ekonomi lewat pinjaman dan pembiayaan sektor produktif. Bahasa gampangnya: uang negara lagi “kerja” bantu usaha kecil biar makin hidup. Kalau efeknya terus nambah, bisa jadi ini salah satu kebijakan paling berdampak di 2025.
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS