astakom.com, Lombok – Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang berlangsung di Sirkuit Mandalika kembali menegaskan posisinya sebagai magnet pariwisata dan Ekonomi nasional.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Enik Ermawati mengungkapkan, perputaran uang selama penyelenggaraan ajang Balap Motor tersebut diperkirakan mencapai Rp4,8 triliun.
“Ini luar biasa dampaknya, karena yang juga saya lihat, hotel-hotel di sini penuh. Bahkan, saya punya tim saja kesulitan mencari hotel,” ujarnya saat meninjau UMKM binaan ITDC, Minggu (5/10).
Wanita yang akrab disapa Ni Luh Puspa itu pun menambahkan, bahwa dampak ekonomi tidak hanya terlihat dari sektor perhotelan.
Seluruh moda transportasi, baik udara maupun laut, mengalami lonjakan signifikan akibat tingginya animo masyarakat untuk menyaksikan langsung ajang balap dunia tersebut.
“Akomodasi, khususnya transportasi juga sudah penuh. Bahkan, maskapai Garuda Indonesia rute Jakarta–Lombok sampai menambah frekuensi penerbangannya. Begitu pun penerbangan dari Bali–Lombok juga penuh,” ungkapnya.
Ia bahkan menuturkan bahwa sebagian pegawai Injourney dari Bali harus menyeberang menggunakan kapal karena padatnya jadwal penerbangan ke Lombok selama akhir pekan MotoGP.
“Artinya, ada animo yang besar dari masyarakat dan wisatawan terhadap MotoGP Mandalika, sehingga multiplier effect-nya luar biasa sekali terjadi,” terang Ni Luh Puspa.
“Diperkirakan sekitar Rp4,8 triliun perputaran uang yang terjadi selama penyelenggaraan MotoGP di Mandalika,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menilai penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2025 kali ini menjadi yang terbaik sejak pertama kali digelar pada 2022.
Dari segi fasilitas, koordinasi, hingga partisipasi masyarakat, semuanya dinilai mengalami peningkatan signifikan.
“Memang ada beberapa catatan yang muncul. Tapi, saya pikir ini jauh paling bagus daripada gelaran yang pertama dan kedua. Catatan itu menjadi bahan evaluasi kita pada MotoGP selanjutnya, sehingga menjadi lebih bagus lagi dan dampaknya akan bertambah lagi,” katanya.
Dia pun berharap, ajang MotoGP Mandalika tidak hanya berdampak positif di sektor pariwisata dari sisi jumlah kunjungan, tapi dari sisi UMKM lokal masyarakat juga semakin meningkat.
Dengan capaian tersebut, MotoGP Mandalika tak hanya menjadi ajang olahraga bergengsi, tetapi juga Penggerak ekonomi strategis bagi NTB dan Indonesia secara keseluruhan.
Gen Z Takeaway
MotoGP Mandalika 2025 bukan cuma soal balapan panas di sirkuit, tapi juga bikin ekonomi NTB literally meledak. Wamenpar Ni Luh Puspa bilang perputaran uangnya tembus Rp4,8 T—hotel full booked, pesawat sampai nambah jadwal, bahkan ada yang harus nyebrang kapal karena flight padat.
Efek domino-nya: UMKM laris, transport rame, turis membludak. Singkatnya, Mandalika = bukan sekadar sport event, tapi mesin penggerak pariwisata & ekonomi lokal.
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS