astakom.com, Jakarta – Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Dislitbangal) menggelar upacara pelaporan korps dan acara tradisi untuk 12 personel yang resmi naik pangkat pada periode 1 Oktober 2025.
Acara berlangsung di Mako Dislitbangal, Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Rabu (1/10), dipimpin langsung oleh Kadislitbangal Laksma TNI Mulyatna, S.T., bersama Ketua Ranting C Cabang 1 Gabungan Jalasenastri Mabesal, Ny. Nunik Mulyatna.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pelaporan korps kenaikan pangkat perwira di Gedung Graha Arsa Actya Dislitbangal. Tercatat 10 perwira mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.
Mereka antara lain Kasubdis Litbang Indalsen Kolonel Laut (E) Anang Prasetia Adi, S.T., M.Si., M.Tr.Opsla; Kasubdis Litbang Jemen Kolonel Laut (KH) Dr. Koko Komarudin, PUB Manajemen; serta Kolonel Laut (KH) Sri Agustiono Bramantyo, S.T.
Selain itu, sejumlah perwira menengah dan pertama juga memperoleh kenaikan pangkat, seperti Letkol Laut (E) Gathot Arif Prihantoro, S.T., Kapten Laut (KH) Ananda Utama, S.Kom., Lettu Laut (KH) Panji Agung Perkasa, S.Si., Lettu Laut (S/W) Lela Lestari, Lettu Laut (KH) Mokhamad Alrizaldo R., S.Kom., Lettu Laut (P) Kusaeri, serta Letda Laut (S) Ratino.
Sementara itu, laporan korps kenaikan pangkat untuk Bintara dan Tamtama dilaksanakan di Gedung Graha Adhya Wicaksana Dislitbangal. Dua prajurit yang naik pangkat adalah Sertu Lis Wawan Sugiarto (Ur. Bangunan Ur. Pum Satma) dan Kopka Ttu Budiarto (Ur. TU Wahana).
Dalam amanatnya, Laksma TNI Mulyatna menekankan bahwa kenaikan pangkat bukan hanya anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, tetapi juga bentuk kepercayaan pimpinan atas integritas, prestasi, loyalitas, serta dedikasi personel selama masa pengabdiannya.
“Kenaikan pangkat juga menjadi refleksi pembinaan personel secara menyeluruh untuk mewujudkan SDM berkualitas melalui metode reward and punishment,” ujar Laksma TNI Mulyatna dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom.com, Kamis (2/10/2025).
Pada acara tradisi, Laksma Mulyatna menjelaskan filosofi prosesi membasuh kepala, telapak tangan, dan kaki. Menurutnya, kepala melambangkan kejernihan pikiran, mata, dan telinga; tangan serta kaki menjadi simbol langkah dan tindakan.
“Makna dari tradisi ini adalah agar setiap prajurit dapat berpikir jernih, melangkah lebih baik, dan senantiasa mendapat keberkahan,” jelasnya.
Gen Z Takeaway
Kalau dilihat dari sisi Anak Muda, tradisi kenaikan pangkat di TNI AL ini punya vibe yang deep banget. Simbol membasuh kepala, tangan, dan kaki itu relatable sama pesan hidup buat selalu jaga pikiran, langkah, dan tindakan biar nggak salah arah.
Buat Gen Z, ini bisa jadi reminder kalau setiap pencapaian tuh nggak instan, ada proses panjang dengan integritas dan dedikasi yang harus dijaga. Jadi, bukan cuma soal “dapet pangkat baru,” tapi juga upgrade diri semacam level up versi nyata.
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS