astakom.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tengah fokus memperbaiki Kebijakan Ekonomi guna menarik minat investor asing. Upaya ini dinilai penting untuk memperkuat pertumbuhan Ekonomi nasional, sekaligus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
“Saya yakin di pasar sudah merasakan sedikit dampak dari kebijakan yang kita ambil selama dua minggu terakhir. Jadi harusnya mereka akan semakin yakin bahwa kita bergerak ke arah yang benar,” kata Purbaya di Cileungsi, Senin (29/9) dikutip astakom.com.
Purbaya memproyeksikan Pertumbuhan Ekonomi kuartal IV-2025 mampu menembus di atas 5,5 persen. Keyakinan tersebut didorong oleh sinyal positif dari Kebijakan Fiskal dan moneter yang digulirkan pemerintah.
“Triwulan ketiga mungkin agak lambat. Tapi triwulan keempat saya yakin pertumbuhannya lebih bagus dibanding triwulan-triwulan sebelumnya. Saya yakin akan di atas 5,5 persen, triwulan ke-IV ya,” ujarnya.
Salah satu kebijakan yang digulirkan pemerintah yakni pengucuran dana Rp200 triliun ke bank-bank milik negara atau himbara. Dana ini ditargetkan mendorong pertumbuhan kredit perbankan hingga double digit, atau di atas 11 persen pada tahun mendatang.
“Program seperti ini kan menunjukkan bahwa memang Program Pemerintah akan berjalan lebih baik dibanding sebelum-sebelumnya. Ini mendorong pertumbuhan ekonomi juga. Artinya apa, prospek makin bagus, asing akan masuk ke sini,” jelasnya.
Menurut Purbaya, langkah pemerintah menarik investor asing akan berimplikasi pada penguatan nilai tukar Mata Uang rupiah. Sebab kata dia, jika Modal asing mulai masuk, maka nilai tukar rupiah berpotensi menguat signifikan.
“Pada waktu itu terjadi, rupiah akan cenderung menguat. Jadi nilai tukar suatu negara cenderung menguat ketika modal asing masuk. Kapan modal asing masuk? Ketika mereka melihat prospek ekonomi suatu negara bagus. Dan kita sekarang sudah ubah kebijakan. Harusnya ke depan akan bagus,” pungkasnya.
Gen Z Takeaway
Menkeu Purbaya lagi pede banget sama ekonomi RI. Katanya, kuartal IV-2025 bisa tembus growth di atas 5,5 persen. Caranya? Pemerintah gaspol kasih suntikan Rp200 T ke Bank Himbara biar kredit makin ngebut.
Strateginya jelas: bikin investor asing naksir, duit asing masuk, rupiah jadi makin strong. Intinya, kalau prospek ekonomi makin kece, modal asing bakal FOMO masuk Indonesia.