astakom.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali makna politik yang sesungguhnya sebagai sarana memperbaiki kehidupan rakyat, bukan sekadar perebutan kekuasaan. Hal itu ia sampaikan dalam acara penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Senin (29/9).
Ia mengingatkan bahwa politik tidak boleh dipandang semata-mata sebagai alat dominasi atau ambisi pribadi. Menurutnya, esensi politik adalah pengabdian tulus untuk memperbaiki kondisi masyarakat ke arah yang jauh lebih baik.
“Saya ingatkan apa arti politik. Arti politik dalam ilmu, arti politik kalau kita buka buku-buku, arti politik adalah keinginan untuk memperbaiki kehidupan rakyat, itu arti politik, keinginan untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Itu arti yang murni dari politik,” tegasnya, dikutipastakom.
Namun, Prabowo juga menyoroti adanya pemaknaan negatif terhadap politik akibat nafsu manusia yang ingin berkuasa untuk kepentingan sendiri. Ia menekankan bahwa kekuasaan harus diperoleh secara sah dari rakyat, bukan dengan cara-cara yang menyimpang.
“Politik adalah berurusan dengan kekuasaan, tetapi kekuasaan itu harus diminta dari rakyat. Rakyat harus memberi kekuasaan secara sukarela, secara legowo, secara ikhlas. Baru si penerima kekuasaan harus menerima kekuasaan dan menggunaan kekuasaan dengan searif-arifnya, dengan sejujur-jujurnya, dan dengan seutuhnya bekerja untuk yang memberi kekuasaan tersebut. Baru suatu negara itu berhasil,” jelasnya.
Dalam hal ini, Prabowo sebagai Presiden yang menerima mandat langsung dari rakyat untuk memimpin bangsa Indonesia harus memenuhi seluruh janji-janji kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Saya sendiri sebagai mandataris menerima mandat dari rakyat, menerima kekuasaan dari rakyat, saya bertekad untuk memenuhi janji-janji dan sumpah saya kepada bangsa dan Rakyat Indonesia” tandasnya.
Lebih jauh, Presiden menekankan bahwa keberhasilan sebuah negara diukur dari kemampuan menghadirkan kemakmuran merata bagi rakyatnya.
“Negara yang berhasil adalah negara di mana semua rakyat bisa hidup dalam kecukupan. Kemakmuran dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, itu tujuan kita,” katanya.
Prabowo juga menegaskan bahwa demokrasi di Indonesia berjalan melalui keterwakilan lewat Partai Politik sebagai pelaku utama. Karena itu, konsistensi terhadap kedaulatan rakyat melalui pemilu adalah harga mati.
“Pelaku demokrasi adalah partai-partai politik dan kita lakukan melalui kedaulatan rakyat, dan kedaulatan rakyat diberikan melalui pemilihan umum dan pemilihan daerah. Ini consensus, ini kesepakatan, ini keputusan politik,” ujar Prabowo.
“Jadi, kalau kita ingin berhasil sebagai bangsa, kita harus sepakat dengan hal ini. kita harus konsekuen dengan hal ini, kita harus patuh dengan keputusan rakyat,” pungkasnya.
Gen Z Takeaway
Presiden Prabowo ngasih pencerahan soal makna politik yang sesungguhnya bukan sekadar rebutan kursi kekuasaan, tapi real deal buat bikin hidup rakyat lebih oke.
Menurutnya, kekuasaan itu harus datang dari rakyat secara sukarela, bukan nyolong. Kalau udah dikasih rakyat, wajib dipakai dengan jujur dan arif demi kepentingan rakyat.