astakom, Ternate – Gudang Perum Bulog Tabahawa, Ternate, mendadak ramai saat Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dari Fraksi Partai Gerindra turun langsung memimpin inspeksi mendadak (sidak).
Sidak itu dilakukan setelah menerima laporan warga soal menurunnya kualitas beras bantuan pemerintah.
Srikandi dari Partai yang diketuai oleh Presiden Prabowo Subianto ini memimpin Tim Komisi IV menemukan fakta mencengangkan, sekitar 1.200 ton beras masih menumpuk sejak Mei 2024.
Sebagian beras impor masih putih terjaga, namun beras lokal justru terlihat kusam keabu-abuan tanda mutunya kian menurun.
“Beras ini sudah setahun lebih disimpan, warnanya tidak sebaik semula. Kenapa tidak segera disalurkan ke masyarakat?” tegas Titiek melalui keterangannya yang diterima redaksi astakom, 27 September 2025
Padahal sebagian stok tengah dikemas untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Namun kondisi beras yang mulai berubah warna membuat Titiek menilai tidak pantas disalurkan.
“Kalau beras seperti ini dipaksakan untuk bantuan, jelas tidak layak. Rakyat berhak menerima beras yang sehat, baik, dan aman,” tegasnya lagi.
Tokoh Gerindra ini juga menyoroti lambannya koordinasi antar-lembaga. Ia menekankan Bulog hanyalah operator gudang, sedangkan arah distribusi berada di tangan Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Saya sudah berkali-kali minta sejak Februari agar stok lama segera dikeluarkan. Pemerintah harus lebih cepat bertindak,” ujarnya.
Komisi IV berencana segera menggelar rapat kerja bersama Kementerian Pertanian, Bapanas, dan Bulog untuk membahas percepatan distribusi. Baginya, temuan ini harus menjadi alarm serius agar kejadian serupa tidak terulang.
“Masyarakat tidak boleh jadi korban kelalaian. Hak rakyat adalah pangan yang berkualitas, sehat, dan terjangkau,” pungkas Titiek.