astakom.com, New York – Indonesia menegaskan kembali komitmen untuk memajukan kesehatan finansial global dalam High Level Breakfast Meeting on Advancing Financial Health di New York, Amerika Serikat, pada Kamis (25/9), dengan menekankan pentingnya isu tersebut bagi pembangunan berkelanjutan.
Pertemuan ini dipimpin oleh UN Secretary-General’s Special Advocate for Inclusive Finance for Development (UNSGSA), Sri Baginda Ratu Máxima.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono yang juga Sekjen DPP Partai Gerindra, menyampaikan ucapan selamat kepada Ratu Máxima atas perpanjangan mandatnya sebagai UNSGSA, sekaligus menyambut baik kunjungan Ratu Máxima ke Jakarta pada November 2025 mendatang.
Menlu Sugiono menegaskan, kesehatan finansial merupakan kunci bagi ketahanan masyarakat, seraya mencatat kemajuan Indonesia dalam literasi keuangan yang meningkat menjadi 49,7 persen pada 2023. Namun demikian, ia juga mengakui tantangan yang masih ada, seperti rendahnya tingkat tabungan rumah tangga.
Indonesia juga menyoroti keberhasilan dalam memperluas inklusi keuangan, dengan kepemilikan rekening orang dewasa mencapai 85 persen pada 2021, naik dari 35 persen pada 2011, didukung oleh pemanfaatan keuangan digital.
Menlu menekankan bahwa, “Inklusi perlu berkembang menjadi kesehatan finansial yang sesungguhnya, yang mencakup penggunaan, ketahanan, dan pemberdayaan,” ungkap Sugiono melalui keterangan yang diterima astakom.com di Jakarta, Sabtu (27/9).
Indonesia menyambut baik pengakuan atas isu kesehatan finansial dalam Compromiso de Sevilla, dan menyatakan kesiapan untuk mengintegrasikan kesehatan finansial ke dalam resolusi PBB di masa depan, termasuk 2025 Biennial Resolution on Financial Inclusion.
Compromiso de Sevilla merupakan dokumen hasil dari Fourth International Conference on Financing for Development, yang diadakan di Sevilla, Spanyol, 30 Juni sampai 3 Juli 2025. Tujuan utamanya untuk mengurangi gap pembiayaan pembangunan untuk negara-negara berkembang.
Terkait usulan pembentukan Group of Friends on Financial Health, Indonesia menekankan pentingnya kebermanfaatan nyata platform tersebut, khususnya bagi negara-negara Global South, serta serta nilai tambah dan koherensi platform tersebut dengan platform-platform serupa lainnya. “Indonesia siap berkontribusi aktif dalam upaya tersebut,” pungkas Menlu Sugiono.
Gen Z Takeaway
Indonesia lagi nunjukin kalau nggak cuma jago ngomong soal inklusi keuangan, tapi juga serius nge-push kesehatan finansial biar orang-orang bisa lebih tangguh secara ekonomi.
Dari literasi keuangan yang makin naik sampai akses rekening digital yang melejit, Indo basically bilang ke dunia: “Kita siap jadi role model, bro.” Plus, siap gabung bareng negara lain buat bikin platform global yang bener-bener ngasih impact nyata, terutama buat negara-negara berkembang.