astakom.com, Jakarta – Pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, dinilai mampu meningkatkan daya tarik investasi asing sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
Ekonom senior Aviliani Malik menilai langkah diplomasi internasional yang dilakukan Prabowo berhasil memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Menurutnya, kepercayaan internasional ini bisa menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menggaet kerja sama dan investasi strategis.
“Pak Prabowo sekarang di mata dunia sangat diperhitungkan. Jadi, sebenarnya ini momentum baik. Kalau orang sudah dipercaya, mau minta apa saja pasti bisa,” ujar Aviliani dalam keterangannya di Jakarta, dikutip astakom.com, Jumat (26/9).
Tantangan Birokrasi dan Perizinan
Meski begitu, Aviliani mengingatkan bahwa peluang besar dari diplomasi tersebut perlu diimbangi dengan kesiapan di dalam negeri. Ia menyoroti birokrasi dan perizinan usaha yang kerap kali masih berbelit sebagai hambatan utama masuknya investasi.
“Jangan sampai sudah dipercaya, ketika investor masuk ke Indonesia, banyak persoalan yang mereka akhirnya tidak jadi. Birokrasi ini menjadi masalah dari tahun ke tahun,” tegas Wakil Ketua Umum Bidang Analisis Kebijakan Makro Ekonomi Kadin Indonesia itu.
Demografi Jadi Kunci Pertumbuhan
Aviliani juga menekankan pentingnya memanfaatkan faktor demografi dalam memperkuat ekonomi nasional. Menurutnya, jumlah penduduk usia produktif akan menentukan besarnya konsumsi dan investasi di masa depan.
“Tidak ada orang yang mau berinvestasi ketika konsumsi turun. Nah, sekarang tinggal bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah itu bisa membuat investor tertarik masuk ke Indonesia,” jelasnya.
Ia menambahkan, tren global menunjukkan negara berkembang memiliki peluang pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan negara maju. Negara-negara berkembang kerap mencatat pertumbuhan 4-5 persen berkat permintaan domestik yang kuat, sementara negara maju umumnya hanya tumbuh 2-3 persen akibat populasi yang menua.
Dengan kondisi tersebut, Aviliani menilai momentum pidato Prabowo di PBB bisa menjadi pintu masuk bagi Indonesia untuk memperkuat posisi strategisnya dalam investasi global. Namun, keberhasilan menarik investor sangat ditentukan oleh kebijakan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Gen Z Takeaway
Pidato Prabowo di PBB vibes-nya udah kayak boost level internasional buat Indonesia, bisa bikin investor makin ngelirik, ekonomi lokal pun berpotensi naik. Tapi PR besar tetap ada: birokrasi jangan ribet, izin usaha jangan muter-muter, biar momentum ini nggak cuma jadi wacana. Plus, bonus demografi kita tuh senjata ampuh kalau dimanfaatkan bener.