astakom.com, Jakarta – Pengamat politik Rizal Mallarangeng menilai Presiden RI Prabowo Subianto jadi presiden setelah Soekarno yang berhasil memakai high diplomacy alias diplomasi tingkat tinggi dalam pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat.
Menurutnya, hal ini tampak dari pernyataan Prabowo sebelum bicara tentang kemerdekaan Palestina dan perdamaian dunia.
“Sebelum bicara Palestina, yang dia (Prabowo) mau katakan tanpa disebutkan, adalah bahwa Anda konsisten dengan prinsip mulia, betul ya, dia puji dulu baru dia ingatkan. Ini prinsip yang bagus, kadang-kadang sebagai negara besar, sebagai negara adikuasa dunia, kadang-kadang enggak konsisten dengan prinsipmu, kira-kira itu yang mau dikatakan, betul ya, tanpa disebutkan ini kan high diplomacy,” kata Rizal dalam ‘Katadata Policy Dialogue: Presiden Prabowo di Panggung PBB, Apa Pentingnya?’, Rabu (24/9).
Rizal juga mengatakan Prabowo dalam pidatonya menegaskan kembali prinsip politik luar negeri yang mengedepankan hubungan damai dengan semua negara.
“Pak Prabowo bilang, tidak, kekuatan tidak harus selalu benar, benar selamanya akan benar, begitu loh, itu bagus sebagai prinsip dalam politik luar negeri,” lanjutnya.
Dia pun menilai pernyataan Prabowo mengenai solusi dua negara atau two-states solution untuk konflik Israel-Palestina merupakan hal paling masuk akal untuk dilakukan. Rizal menyatakan solusi praktis ini juga diutarakan pemimpin negara-negara lainnya.
“Untuk tradisi Indonesia, pada saat dia (Prabowo) memberikan solusi praktis, ya sama dengan Macron (Presiden Prancis), sama dengan Lula (Presiden Brazil),” kata Rizal.
“Dia berkata bahwa kita stop, kita bantu Palestina, stop agresi Israel. Tetapi, kalau Israel mengakui kedaulatan Palestina, two state solution, maka kita juga mengakui kedaulatan Israel. Ini moral high ground, tetapi praktikal, kalau tidak diberikan hal seperti ini, Israel tidak ada inisiatif untuk menghentikan agresinya,” tegasnya.
Prabowo, kata Rizal, ingin menegaskan bahwa agresi Israel di Palestina biarlah jadi sejarah dan segalanya bisa dimulai lagi dari awal.
“Dengan segala macam kesalahan, dosa, itu adalah bagian dari sejarah. Jika Anda ingin memulai, hari itu adalah hari yang baru. Itu yang kira-kira Pak Prabowo katakan dengan sangat caranya sendiri,” pungkasnya.
Gen Z Takeaway
Pengamat politik Rizal Mallarangeng sebut Presiden Prabowo berhasil mempraktikkan diplomasi tingkat tinggi dalam pidato di Sidang Umum ke-80 PBB. Prabowo selalu melakukan pujian lebih dulu sebelum mengingatkan. Kata Rizal ini adalah bentuk high diplomacy. Presiden Prabowo juga mengedepankan politik luar negeri yang damai dengan semua negara.