astakom.com, New York – Presiden Republik Indonesia ke-8 Prabowo Subianto mendapat sambutan luar biasa berupa delapan kali tepuk tangan, termasuk standing ovation pada akhir pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, Manhattan, New York, Selasa (23/9).
Pidato Presiden Prabowo yang menekankan pesan perdamaian, solidaritas, dan komitmen Indonesia terhadap isu-isu global itu menuai apresiasi dari para pemimpin dunia dan delegasi yang hadir. Berikut momen-momen penting yang disambut tepuk tangan:
1. Mengutip Thucydides
Tepuk tangan pertama terdengar saat Prabowo mengutip pemikiran klasik Thucydides dan menegaskan pentingnya keadilan bagi semua bangsa.
“Thucydides pernah memperingatkan: ‘Yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang harus mereka tanggung.’ Kita harus berdiri untuk semua, baik yang kuat maupun yang lemah. Kekuatan tidak bisa dijadikan kebenaran. Kebenaranlah yang harus menjadi kebenaran,” ujar Prabowo.
2. Siap Kirim Pasukan Perdamaian
Tepuk tangan kedua muncul ketika Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia mengirim ribuan pasukan penjaga perdamaian ke berbagai wilayah konflik.
“Jika dan ketika Dewan Keamanan dan Majelis ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri bangsa kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza, Ukraina, Sudan, Libya—di mana pun perdamaian perlu ditegakkan dan dijaga,” tegasnya.
3. Ajakan Membawa Harapan
Tepuk tangan ketiga terjadi saat Prabowo menyerukan pesan optimisme.
“Yang Mulia Presiden, Yang Mulia para delegasi, saya mengusulkan kepada Majelis ini sebuah pesan harapan dan optimisme yang berlandaskan pada tindakan nyata dan pelaksanaan,” ucapnya penuh semangat.
4. Tekanan terhadap Bumi
Tepuk tangan keempat terdengar saat Prabowo menyinggung tekanan terhadap bumi akibat populasi yang terus meningkat.
“Populasi dunia terus bertambah,” ujar Prabowo, disambut tepuk tangan.
5. Kekuatan Solidaritas
Tepuk tangan kelima mengiringi penegasan Prabowo soal kekuatan solidaritas menghadapi penindasan.
“Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa tertindas, rasa ketidakadilan, telah terbukti dalam sejarah umat manusia menyatu menjadi sebuah kekuatan besar yang mampu mengatasi penindasan dan ketidakadilan,” jelasnya.
6. Dukungan Penuh untuk Palestina
Tepuk tangan keenam muncul saat Prabowo menegaskan posisi Indonesia yang konsisten mendukung solusi dua negara.
“Untuk menutup, saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina,” ujarnya.
7. Jaminan Hak dan Keamanan Semua Pihak
Tepuk tangan ketujuh terdengar ketika Prabowo menekankan bahwa perdamaian sejati hanya terwujud jika hak semua pihak dijamin.
“Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel. Hanya dengan itu kita dapat memiliki perdamaian sejati, perdamaian tanpa kebencian dan kecurigaan. Dua keturunan Abraham harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmoni,” ungkapnya.
8. Standing Ovation di Akhir Pidato
Pidato ditutup dengan ajakan untuk melanjutkan perjalanan kemanusiaan yang telah dirintis para pendiri bangsa, yang memicu standing ovation di ruang sidang.
“Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para pendahulu kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan. Terima kasih,” tutup Prabowo.
Pidato ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang aktif memperjuangkan perdamaian dunia, keadilan, serta solusi konkret atas tantangan global mulai dari perubahan iklim hingga krisis kemanusiaan di Palestina.
Gen Z Takeaway
Pidato Presiden Prabowo di forum Sidang Umum PBB ke-80 dapat tepuk tangan sebanyak 8 kali. Tepuk tangan berkali-kali itu karena Presiden Prabowo bicara soal keadilan, kemanusiaan, toleransi, dan perdamaian, sebagai nilai universal. Ia ajak dunia tanpa kebencian, ketakutan, dan kecurigaan.