Selasa, 7 Okt 2025
Selasa, 7 Oktober 2025

Legislator Gerindra: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG

astakom.com, Jakarta — Komisi IX DPR RI menggelar audiensi bersama Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), dan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI).

Pertemuan ini membahas evaluasi sekaligus rekomendasi bagi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan belakangan ini.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Putih Sari dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), menilai program yang baru berjalan sembilan bulan itu masih menghadapi banyak tantangan.

Anak Buah Prabowo ini menekankan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penyelenggara masih berada pada tahap awal pembentukan dan belum memiliki struktur yang sepenuhnya mapan.

“Baru sembilan bulan, wajar kalau masih banyak kekurangan. BGN ini kan badan baru, perangkatnya pun masih terpusat di pusat, belum ada perwakilan di daerah,” ujarnya, Selasa (23/9).

Meski begitu, ia melihat sejumlah daerah mulai menunjukkan kemajuan koordinasi lintas instansi. Salah satu contoh datang dari Batam, di mana dinas kesehatan dan pendidikan sudah bekerja sama menangani kasus-kasus gizi.

Putih menegaskan, persoalan gizi dan kesehatan di Indonesia sangat kompleks, terlebih dalam upaya menyiapkan generasi emas 2045. Menurutnya, kesadaran masyarakat terkait Gizi seimbang masih rendah, terutama dalam konsumsi buah dan sayur.

Politisi Gerindra itu juga menyoroti kebutuhan tambahan SDM di bidang gizi agar program MBG berjalan lebih optimal. Ia menekankan, rekomendasi hasil audiensi tidak hanya ditujukan kepada BGN, tetapi juga kepada kementerian terkait, termasuk Kementerian Kesehatan.

“Ini catatan penting, tidak hanya untuk BGN sebagai penyelenggara, tapi juga kementerian lain dalam hal sosialisasi gizi. Pemenuhan SDM kesehatan di bidang gizi juga harus didorong,” pungkasnya.

Gen Z Takeaway

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih “bayi” banget baru 9 bulan jalan, jadi wajar kalau banyak bolongnya. BGN sebagai pelaksana juga masih baru, belum punya cabang di daerah. Tapi ada progres, misalnya Batam udah bisa kolab antar-dinas. PR terbesarnya: tingkatin kesadaran soal gizi seimbang + tambah SDM gizi biar target Generasi Emas 2045 nggak cuma jadi wacana.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Gus Ipul Ungkap 3 Mandat Prabowo untuk Angkat Wong Cilik dari Jerat Kemiskinan

astakom.com, Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan tiga mandat utama Presiden Prabowo Subianto yang menjadi fokus Kementerian Sosial (Kemensos) dalam upaya...

Cerita Jeje, Anak Gunungkidul yang Bangkit Lewat Sekolah Rakyat dan Pena Harapan

astakom.com, Sleman – Di balik pendopo sederhana Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, kisah-kisah perubahan hidup sedang ditulis, salah satunya oleh Louvie Jogjeriansyah...

Pendaftaran Magang Nasional Dibuka Hari Ini, Menaker Minta Fresh Graduate Tak Panik Daftar

astakom.com, Jakarta - Ribuan fresh graduate di seluruh Indonesia kini punya peluang emas untuk menapaki dunia kerja melalui Program Magang Nasional yang resmi dibuka...

Fakta Baru Kasus Immanuel Ebenezer: Alphard yang Disita KPK Ternyata Mobil Sewaan

astakom.com, Jakarta – Sebuah mobil Alphard yang sempat jadi sorotan publik dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian...

Tak Kunjung Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Begini Jawaban Ketua KPK

astakom.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sampai saat ini belum menetapkan kasus dugaan korupsi kuota haji tahun 2023-2024, meskipun kini kasus tersebut sudah...

Skandal Korupsi Kuota Haji, KPK Sudah Kantongi Pengembalian Dana Rp100 Miliar

astakom.com, Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto mengungkapkan pengembalian uang dalam kasus dugaan korupsi penentuan kuota ibadah haji di Kementerian Agama...

Viral