Jumat, 10 Okt 2025
Jumat, 10 Oktober 2025

Wamentan Sudaryono Ajak Peternak Manfaatkan Program Makan Bergizi Gratis untuk Raih Pasar Baru

astakom.com, Bogor – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, program prioritas pemerintahan Indonesia membuka peluang besar bagi peternak untuk berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat. Salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi pasar baru dan berkelanjutan bagi hasil peternakan.

“Cara mengelola negara ala Presiden Prabowo menempatkan sektor pangan, pertanian, peternakan, dan gizi pada prioritas utama. Ini adalah kesempatan emas bagi peternak untuk berkontribusi,” ujar Sudaryono pada peringatan Bulan bakti peternakan dan kesehatan hewan ke-189 yang dilaksanakan di Bogor, Minggu (21/9).

Sudaryono menambahkan, pemerintah tengah mendorong percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membutuhkan pasokan protein dalam jumlah besar, mulai dari telur, ayam, susu, hingga daging.

Ia menjelaskan, program ini merupakan emerging market yang harus dimanfaatkan oleh peternak di Indonesia. Sudaryono juga mendorong agar para peternak bekerjasama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi pusat produksi dan distribusi makanan bergizi untuk program pemerintah supaya hasil produksi mereka terserap maksimal.

“Sekaranglah saatnya, mumpung kebutuhan MBG terus meningkat. Kalau ada produksi susu, telur, atau daging yang tidak terserap, laporkan kepada saya. Negara memastikan hasil peternak harus bisa masuk ke pasar ini,” tambah Wamentan Sudaryono.

Negara hadir selesaikan hambatan

Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini juga menekankan pentingnya pemenuhan gizi protein hewani bagi generasi muda. Menurutnya, protein murah seperti telur harus menjadi pilihan utama keluarga agar anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas.

“Kita sebagai orang tuanya mungkin boleh susah, tapi anak-anak kita tidak boleh susah. Mereka harus pintar, sehat, dan punya masa depan lebih baik. Caranya dengan pemenuhan gizi, terutama protein,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menegaskan Kementerian Pertanian (Kementan) siap mendukung penuh para peternak melalui penyediaan bibit unggul, pakan, hingga akses pasar. Negara, kata Sudaryono, hadir untuk menyelesaikan hambatan yang dihadapi peternak.

“Tugas negara adalah menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh rakyat. Jangan ragu, jangan bimbang. Lima tahun ke depan adalah momentum terbaik bagi sektor peternakan untuk tumbuh,”ucap Sudaryono.

Sejarah bulan bakti peternakan

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menyampaikan bahwa penetapan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan berawal dari kebijakan Pemerintah Hindia Belanda pada 26 Agustus 1836 yang melarang pemotongan sapi betina produktif sebagai bentuk perlindungan populasi sapi.

“Momentum tersebut kemudian ditetapkan oleh para pakar dan organisasi profesi sebagai hari lahir Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasional yang kita peringati setiap 26 Agustus. Tradisi ini berkembang menjadi Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan yang setiap tahunnya kita rayakan selama satu bulan penuh,” jelas Agung.

Agung mengatakan, Bulan Bakti bukan sekadar seremoni, melainkan momentum strategis untuk mengingatkan semua pihak bahwa subsektor peternakan dan kesehatan hewan memegang peran vital bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan bangsa.

Bulan Bakti Peternakan 2025 berlangsung sejak 26 Agustus hingga 26 September 2025, mengusung tema “Ternak Sehat, Peternak Sejahtera, Indonesia Maju” yang merefleksikan pentingnya ternak sehat sebagai kunci penyedia pangan bergizi, serta peternak sejahtera sebagai penggerak Ekonomi nasional.

Gen Z Takeaway

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono ajak peternak manfaatin program MBG sebagai pasar baru. Sudaryono bilang protein hewani banyak dibutuhin dan bisa jadi kesempatan peternak buat berkonkontribusi. Jika ada produk peternakan kayak susu, telur dan daging yang tidak terserap, masyarakat diminta lapor kepada Wamentan, dan akan ia bantu.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Gambir, Lada, dan Kakao Jadi Fokus Hilirisasi Baru untuk Dongkrak Ekspor dan Lapangan Kerja

astakom.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah akan menjadikan program hilirisasi perkebunan sebagai salah satu prioritas utama. Langkah ini...

Sudaryono Bocorkan Strategi Besar Kemandirian Pangan Dari Tambah Lahan hingga Sinergi MBG

astakom.com, Bandung – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) terus mempercepat strategi besar untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional secara berkelanjutan....

Sufmi Dasco Ahmad Bangga Antusiasme Kader PIRA di Munas 2025

astakom, Jakarta – Musyawarah Nasional (Munas) 2025 Perempuan Indonesia Raya (PIRA) yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, berlangsung meriah dengan semangat kader yang membara....

Bekerja Sambil Sekolah, Rafli Anak Samarinda Kini Punya Harapan Baru Berkat Sekolah Garuda

astakom.com, Samarinda - Sekolah Garuda yang baru saja diresmikan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), menghidupkan asa siswa-siswi berprestasi bisa kuliah ke luar...

Sekolah Garuda Jadi Sayap Harapan, Anak Tukang Tambal Ban Ingin Terbang ke Cambridge

astakom, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) resmi memperkenalkan Program Sekolah Garuda sebagai langkah strategis mencetak sumber daya...

Talita Almira Percaya Sekolah Garuda Akan Lahirkan Ilmuwan dan Pemimpin Masa Depan

astakom.com, Jakarta – Talita Almira Salsabila, siswi kelas 12 SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta, tampil memukau di hadapan peserta acara pengenalan Program Sekolah Garuda...

Viral