Rabu, 17 Sep 2025
Rabu, 17 September 2025

Terungkap! Motif dan Kronologi Lengkap Penculikan Kacab BRI Berujung Pembunuhan

astakom.com, Jakarta – Polda Metro Jaya mengungkap motif dan kronologi kasus penculikan kepala cabang (Kacab) Bank Pembantu BRI di Cempaka Putih, Mohammad Ilham Pradipta (37), yang berujung pada pembunuhan. Polisi menangkap 18 tersangka dalam kasus ini, termasuk dua oknum prajurit TNI.

“Penculikan oleh 18 orang tersangka, termasuk dua orang oknum TNI itu ternyata telah direncanakan sejak Juni 2025,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Wira Satya Triputra dalam jumpa konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/9).

Motif Pemindahan Dana

Wira menjelaskan, bahwa para tersangka mulanya berencana untuk memindahkan dana dari rekening pasif (dormant) ke rekening penampungan. Upaya pemindahan rekening dormant oleh para tersangka inilah yang disebut polisi sebagai motif dari penculikan yang berujung pada pembunuhan terhadap Kacab BRI tersebut.

“Salah satu tersangka, yakni C alias Ken yang memiliki data rekening dormant di sejumlah bank, pada Juni 2025, menghubungi tersangka motivator Dwi Hartono (DH) untuk menyiasati pemindahan dana dari rekening itu,” terang Wira.

Menurutnya, C sudah menyiapkan tim IT, namun proses pemindahan dana memerlukan otoritas kepala cabang, atau minimal cabang pembantu bank. “Sehingga pelaku atas nama C mengajak DH untuk mencari kepala cabang atau cabang pembantu yang bisa diajak bekerja sama,” kata Wira.

Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, hingga akhirnya para pelaku memilih jalan kekerasan, yang dalam hal ini yakni penculikan. Cara itu juga dipilih para tersangka, lantaran mereka telah mengantongi kartu nama korban.

“Kemudian, pada tanggal 12 Agustus 2025, C alias K bersama dengan DH berkomunikasi melalui WhatsApp dan di dalam komunikasi tersebut, mereka memutuskan untuk memilih untuk melakukan pemaksaan dengan kekerasan ataupun ancaman kekerasan,” ujarnya.

Perencanaan Penculikan

Wira mengungkapkan, DH kemudian menghubungi tersangka JP untuk mencari orang-orang yang bisa menculik. Dari situ, jaringan meluas hingga melibatkan oknum dari institusi TNI.

“Menindaklanjuti permintaan DH, tersangka JP kemudian bertemu oknum TNI, yakni Sersan Kepala (Serka) N, pada 17 Agustus 2025, tepatnya pukul 09.00 WIB,” jelas Wira.

Selanjutnya, pada 18 Agustus 2025, para tersangka bertemu di sebuah kafe di Cibubur untuk membahas teknis penculikan. Tim pembuntut korban disusun, termasuk melibatkan Kopda FH.

“Saudara F menunjukkan foto (korban) kepada tim saudara E, lalu memberitahukan untuk menjemput paksa korban dan mengantarkan kepada tim yang disiapkan oleh JP,” tambah Wira.

Eksekusi dan Kematian Korban

Penculikan dilakukan pada 20 Agustus 2025 sekitar pukul 15.30 WIB di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dalam penculikan itu, lima orang tersangka terekam CCTV menggunakan mobil Avanza berwarna putih.

Korban kemudian dipindahkan ke mobil Fortuner hitam di kawasan Kemayoran pada malam harinya. Seharusnya korban dibawa ke rumah aman, namun rencana tersebut gagal.

“Namun karena tim penjemput tidak kunjung datang, sedangkan kondisi korban sudah agak lemas, akhirnya korban dibuang di daerah Serang Baru dalam keadaan kaki dan tangan masih terikat dan mulut dalam kondisi terlakban,” kata Wira.

Sehari kemudian, 21 Agustus 2025 sekitar pukul 05.30 WIB, warga melaporkan temuan mayat di area persawahan wilayah Serang Baru, Cikarang, yang belakangan teridentifikasi sebagai Mohammad Ilham Pradipta.

Gen Z takeaway

Gila sih, kasus Kacab BRI ini kayak plot film kriminal tapi versi dark banget—18 orang kompak nyusun skema ngawur soal rekening dormant, sampai bawa-bawa oknum TNI, dan ending-nya malah nyawa yang jadi taruhan.

Dari sini keliatan kalau ambisi cari “jalan ninja” instan di dunia finansial bisa bablas jadi tragedi. Lesson learned: kalau sistem perbankan dan aparat nggak dijaga rapet, trust publik bisa ke-reset jadi nol.

Feed Update

DEFA Gagasan Indonesia Jadi Imun ASEAN Hadapi Panasnya Perang Tarif Global

astakom.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Digital Economic Framework Agreement (DEFA) merupakan terobosan penting dari Indonesia yang bisa menjadi...

Laporkan 8.018 SPPG Sudah Beroperasi, BGN: Anggaran Terserap Capai Rp 15,7 Miliar

astakom.com, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengatakan, hingga saat ini telah beroperasi 8.018 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh...

Kantongi Anggaran Rp 268 Triliun di 2026, Kepala BGN Rinci Penggunaannya

astakom.com, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyebutkan bahwa total anggaran BGN tahun depan, ditetapkan sebesar Rp 268 triliun. Jumlah tersebut...

Kunjungi Pasar Lubuk Buaya, Mentan Pastikan Beras SPHP Terdistribusi Masif dan Terjangkau Harganya

astakom.com, Padang – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau langsung penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Lubuk Buaya, Padang,...

Terkini

Viral

Videos