astakom.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan melanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan ini, Senin (15/9), setelah pada pekan lalu tren pasar saham Indonesia mengalami menguat karena sentimen domestik dan global.
Tim analis MNC Sekuritas mencatat IHSG ditutup menguat 1,37 persen ke level 7.854 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (12/9). Penguatan tersebut disertai volume pembelian, dan penutupan indeks mampu bertahan di atas moving average 20 (MA20).
Analis perusahaan efek tersebut memproyeksi, indeks harga saham nasional pada hari ini berpeluang untuk menguji level 8.022–8.102. “Best case skenario, IHSG berpeluang menguat ke level 8.022-8.102 apabila mampu menembus 7.943,” papar analis MNC Sekuritas, dikutip astakom.com, Senin (15/9).
Meski demikian, MNC Sekuritas menilai IHSG masih rawan terkoreksi. “Pada label hitam dan merah, IHSG masih rawan terkoreksi untuk membentuk bagian dari wave \[c] dari wave 2 atau wave \[c] dari wave 4, dimana IHSG akan mengarah ke 7.233-7.390,” terang mereka.
Untuk perdagangan hari ini, level support IHSG diperkirakan berada di kisaran 7.726 dan 7.619, sementara resistansi berada di rentang 7.943–8.017. Saham-saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas antara lain ANTM, MDKA, WIFI, dan CMRY.
Di sisi lain, Senior Technical Analyst Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih, menilai tren pasar saham Indonesia cenderung bullish pada pekan lalu dan masih berpotensi berlanjut.
“Jika mampu melanjutkan kenaikan, maka sentimen bullish akan menguat,” kata Alfatih, Minggu (14/9).
Alfatih menambahkan, IHSG pekan lalu sempat terkoreksi tajam di awal pekan, namun berhasil rebound sehingga hanya mencatat penurunan tipis secara mingguan. Secara teknis, menurutnya, IHSG saat ini berada di area kritis dengan pola trendline dua pekan terakhir di sekitar 7.900–7.930.
“Pola konsolidasi sejak Agustus. Akan kembali jadi bullish jika indeks mampu naik di atas level tersebut,” jelasnya.
Kinerja Pasar Saham Sepekan
BEI mencatat kinerja perdagangan saham pada perdagangan sepekan terakhir, yakni pada periode 8—12 September 2025 ditutup cukup cemerlang. Sejumlah indikator seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga rata-rata nilai transaksi harian mengalami penguatan yang cukup signifikan.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad melaporkan adanya peningkatan signifikan pada rata-rata nilai transaksi harian hingga mencapai 7,6 persen menjadi Rp19,42 triliun, dibandingkan pekan lalu yang hanya Rp18,05 triliun.
“Peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI sebesar 7,6% menjadi Rp19,42 triliun dari Rp18,05 triliun pada pekan sebelumnya,” ujar Kautsar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/9).
IHSG selama sepekan terakhir mengalami penguatan. Meskipun tipis, indeks harga saham nasional itu tercatat menguat 0,17 persen, ditutup di level 7.854,060 dari 7.867,348 pada pekan lalu.
Dari sisi aktivitas perdagangan, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan sebesar 2,21 persen menjadi 2,04 juta kali transaksi dari 2,08 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.
“Kemudian kapitalisasi pasar BEI turut mengalami perubahan sebesar 0,57 persen menjadi Rp14.130 triliun dari Rp14.211 triliun pada sepekan sebelumnya,” papar Kautsar.
Selain itu, rata-rata volume transaksi harian di BEI melemah 9,87 persen menjadi 33,56 miliar lembar saham dari 37,24 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Adapun aktivitas investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp31,59 miliar pada perdagangan Jumat (12/9). Sehingga secara kumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing sudah membukukan jual bersih senilai Rp61,72 triliun.
Gen Z Takeaway
IHSG lagi on fire nih gengs! Jumat kemarin ngegas 1,37 persen ke 7.854 dan sekarang ada peluang tembus 8.022–8.102 kalau bisa lewat 7.943. Analis MNC Sekuritas udah kasih watchlist saham kece kayak ANTM, MDKA, WIFI, sampe CMRY.
Dari sisi teknikal, kata Muhammad Alfatih, indeks masih di area kritis, tapi kalau bisa konsisten di atas 7.900-an, tren bullish makin mantap. Jadi siap-siap aja, awal pekan ini pasar bisa jadi ajang “ngegas bareng” buat para investor!
