astakom.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) proaktif melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri kerajinan di tanah air hingga mengukuhkan eksistensinya di pasar global.
Salah satu langkahnya, yaitu melalui sosialisasi pentingnya penguatan identitas jenama (brand identity) bagi industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan nasional agar jenama lokal mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan semakin berorientasi ekspor.
“Nilai budaya yang tercermin dari produk kerajinan Indonesia merupakan sebuah kekuatan (strength) bagi IKM kerajinan. Kekuatan ini akan lebih efektif dan maksimal pemanfaatannya jika didukung dengan upaya-upaya lainnya,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (14/9).
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menjelaskan, kerajinan sebagai salah satu produk berbasis budaya memiliki ciri khas, nilai, prinsip, dan cerita yang menjadikannya unik dan diminati secara luas.
“Kerajinan lokal karya para perajin di berbagai daerah di Indonesia tak lepas dari nilai budaya setempat dan dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia,” ungkapnya.
Untuk itu, Kemenperin melalui Ditjen IKMA secara konsisten melakukan upaya peningkatan strategi pemasaran, khususnya mengenai identitas jenama (brand identity).
Program penguatan identitas jenama pada IKM kerajinan salah satunya dilaksanakan melalui webinar untuk para pelaku IKM kerajinan, dengan topik “Karya, Cerita, dan Identitas: Membangun Brand Identity Produk Kerajinan Unggulan”, yang digelar pada akhir Agustus 2025 lalu.
“Identitas jenama pada IKM kerajinan diperlukan untuk menegaskan eksistensi dan ciri khas produk, usaha, perajin, dan secara tidak langsung karakter bangsa. Identitas jenama yang kuat mampu memberikan ikatan emosional pada konsumen, sehingga menjadi salah satu strategi pemasaran yang ampuh,” tutur Reni.
Gen Z Takeaway
Identitas merek (brand identity) sangat penting dalam dunia industri kecil dan menengah (IKM). Untuk itu, Kementerian perdagangan rajin bikin sosialisasi dan pelatihan pentingnya brand agar dikenal banyak orang, kalau perlu jadi brand internasional. Intinya, dengan brand identity, banyak kerajinan lokal karya para perajin bisa cepet dikenal seluruh dunia.