astakom.com, Jakarta – Kunjungan wisatawan Luar negeri di negara manapun selalu menjadi salah satu indikator yang memicu pertumbuhan negara setempat.
Banyak sektor terkait yang saling terkoneksi bersama dengan kedatangan wisatawan ke sebuah tempat atau negara.
Redaksi astakom.com mencoba melakukan riset data ekosistem Pariwisata di Indonesia. Melalui data yang di rilis Kementerian Pariwisata, BPS dan beberapa sumber publikasi lainya. Pada kuartal kedua tahun 2025, sektor pariwisata Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Lonjakan Kunjungan
Wisatawan nusantara mencapai 331,37 juta kunjungan, meningkat sebesar 22,32% dibandingkan kuartal kedua tahun 2024.
Data sementara hingga Juli 2025, wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 3,89 juta kunjungan, dengan kenaikan 13,96% pada periode yang sama.Â
Jika dihitung sepanjang semester pertama tahun 2025, terdapat 613,78 juta perjalanan wisatawan nusantara dan 7,05 juta kunjungan wisatawan mancanegara.
Pertumbuhan angka kunjungan wisatawan tersebut turut mendorong berbagai sektor pendukung yang terkait dengan pariwisata.

Pertumbuhan Sektor Pendukung
Sektor jasa mencatat pertumbuhan cukup siginifikan dengan 9,31%, sektor transportasi tumbuh sebesar 8,52%, dan sektor akomodasi sementara ini baru meningkat 8,04%.
Beberapa daerah tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi turis asing adalah Bali masih menjadi primadona, lalu ada Jakarta, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat,Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Lompatan Devisa Pariwisata 2025
Kejutan pada data semester I 2025 ini, wisman asing terbanyak datang dari gabungan data Uni Eropa- USA (227.337 kunjungan), lalu Malaysia (212.113 kunjungan), Australia (173.241), dan China (144.531). Selain itu, pelancong dari negara tetangga masih didominasi Singapura, Timor Leste, India. Dan pada dua kuartal pertama 2025 lonjakan wisman Rusia juga cukup signifikan.
Dari sisi devisa, era pemerintahan Presiden Prabowo berhasil mencatatkan lonjakan devisa sektor pariwisata pada triwulan I dan II 2025 masing- masing TW IÂ 3.808 ditahun 2025 dari TW I 3.633 tahun 2024,Â
Lalu pada TW II 4.390 tahun 2025 cukup signifikan melampaui capaian devisa pemerinrahan sebelumnya tahun 2023TW II hanya 3.835.Â
Hingga perbandingan TW II 2024 dengan TW II 2025 mencapai 15,29%. Selamat atas capaian kepercayaan wisman pada Presiden Prabowo beserta seluruh jajaran Kabinet Merah Putih. (JJ/ARP)