astakom.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dipastikan akan hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat (AS), pada 23 September mendatang. Dalam forum tersebut, Prabowo mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato sebagai pembicara ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat mengatakan kehadiran Prabowo menjadi momen penting bagi diplomasi Indonesia di forum internasional yang berlangsung pada 9 hingga 30 September 2025 tersebut.
“Alhamdulillah beliau akan diberikan kesempatan sebagai pembicara ketiga. Berdasarkan hasil undian, sebetulnya beliau ini menjadi pembicara pertama, karena secara tradisi Brasil dan AS selalu menjadi pembicara awal sejak PBB berdiri,” ujar Tri di Jakarta, dikutip astakom.com, Jumat (12/9).
Tri menjelaskan setiap kepala negara mendapat waktu 15 menit untuk berpidato. “Jika sudah memasuki menit ke-12, lampu penandanya akan menjadi kuning lalu merah setelah lewat menit ke-15. Itu adalah alokasi waktu yang diberikan,” jelasnya.
Adapun sejumlah isu strategis diperkirakan akan disampaikan Prabowo dalam pidatonya. “Ada satu bocoran yang sangat menonjol, antara lain dinamika global saat ini, termasuk serangan di Qatar yang belum lama terjadi, serta isu Palestina,” ungkap Tri.
Selain itu, Prabowo juga akan menyinggung perlunya reformasi sistem multilateral, mendorong peran lebih besar bagi negara-negara Global South, serta mengedepankan semangat Bandung.
“Berbicara di Sidang Majelis Umum PBB menjadi kesempatan yang baik untuk mendorong program-program dan isi Asta Cita Bapak Presiden Prabowo,” tambahnya.
Tri menuturkan delegasi Indonesia juga akan mengikuti berbagai pertemuan tematik di sela sidang, mulai dari perubahan iklim, isu kemanusiaan, kesehatan mental, penghapusan senjata nuklir, pemberdayaan perempuan, hingga isu Palestina.
Gen Z Takeaway
Keren! Presiden Prabowo bakal pidato Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat. Presiden bakal dapat urutan pidato ketiga setelah Presiden Brazil dan Amerika Serikat. Salah satu isu yang diangkat Presiden yaitu soal dinamika global termasuk serangan Israel ke Qatar belum lama ini. Presiden bakal pidato selama 15 menit, seperti kepala negara lainnya.